Penyebaran hoaks dan propaganda: Penyebaran informasi yang salah atau tidak akurat untuk mempengaruhi persepsi publik tentang kelompok identitas tertentu. Hoaks dan propaganda sering digunakan untuk memicu ketakutan, kebencian, atau permusuhan terhadap kelompok tertentu.
Pemberian janji palsu: Politisi yang memanipulasi politik identitas sering kali menggunakan janji-janji palsu atau mengklaim akan melindungi atau memperjuangkan kepentingan kelompok identitas tertentu. Tujuannya adalah memperoleh dukungan politik dari kelompok tersebut tanpa memiliki niat yang tulus untuk memenuhi janji-janji tersebut setelah mereka berkuasa.
Penggunaan simbol-simbol identitas: Politisi atau kelompok politik mungkin menggunakan simbol-simbol identitas untuk mengidentifikasi diri mereka dengan kelompok identitas tertentu dan menarik dukungan mereka. Hal ini dapat mencakup penggunaan simbol agama, bahasa, atau budaya dalam kampanye politik untuk memperkuat identitas kelompok tersebut.
Manipulasi politik identitas dapat memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap masyarakat. Praktik semacam itu dapat memperkuat perpecahan sosial, memicu konflik, mengurangi kepercayaan antar kelompok, dan menghalangi diskusi rasional tentang isu-isu politik yang lebih penting. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai praktik semacam ini dan mencari pemimpin yang berupaya mempersatukan masyarakat secara inklusif, bukan memecah belah berdasarkan identitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H