Mohon tunggu...
Septi Rusdiyana
Septi Rusdiyana Mohon Tunggu... -

.......tak ada rasa yang abadi......ketika mulai lelah dengan segala perubahan, bukalah album dan cerita lawasmu.......ia akan menghiburmu.......

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Lantai Sekolah

23 Januari 2012   22:31 Diperbarui: 15 Desember 2017   14:21 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pxhere.com/id/photo/1053884

Mungkin, hari ini aku telah melupakan sesuatu

Sesuatu yang sangat kecil, sayangnya agak berharga

Rindu 

Sepucuk daun teh tergeletak di antara pusaran kekeringan telapak tanganku 

Tapi aku biasa saja, tak khawatir sesuatu kan melayukannya 

Dulu, aku pernah begitu takut memijakkan kakiku di lantai sekolah yang selalu saja becek 

Tapi herannya, sepatu teman-temanku tetap mengkilap: seperti kilauan gigi emas yang terbuka tirai bibirnya 

Aku tak henti mencari tahu 

Terus mencari tahu 

Hingga suatu saat.......seorang teman datang mengeluh padaku 

Ia menangis 

Meratap 

Menatapku penuh tuduh 

Sesekali ia berteriak........lalu terdiam lagi........begitu seterusnya 

Kini aku tak lagi berjalan seiring sesama pion di papan catur 

Aku sendirian.........hanya sendiri 

Misteri lantai becek di sekolahku ternyata ilusi 

Hanya personifikasi TAKUT berlebihan terhadap sepatu-sepatu mengkilap itu 

Aku janji, jika memang sampah kering ini dianggap busuk, aku akan diam saja 

Aku yakin tidak akan pernah membusuk 

Indera penciuman mereka saja mungkin yang terlalu mengendus-endus 

Hingga bau busuk dari tubuh mereka sendiri dianggap berasal dari sampah kering di atas lantai sekolah 

Mengenaskan

Aku kasihan pada mereka

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun