[caption id="" align="alignleft" width="277" caption="Supporter -- Koreografi bertuliskan INA ditunjukkan di tribun selatan. (dok.pribadi)"][/caption]
Saat itu hari Rabu (05/03), laga persahabatan antara timnas Indonesia U-23 melawan timnas Malaysia U-21 di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta. Pertandingan yang bertajuk persahabatan ini diwarnai dengan lemparan-lemparan botol, gelas air mineral kemasan, dan caci maki supporter yang ditujukan kepada pemain Malaysia. Peringatan diberikan beberapa kali untuk menahan kegirasan supporter. Walau demikian nyanyian demi nyanyian terus berkumandang untuk mendukung timnas Indonesia dari tribun selatan dan utara. Koreografi bertulisan INA juga ditunjukkan oleh supporter tribun selatan pada pertengahan babak kedua. Tribun selatan dan utara Stadion Maguwoharjo memang dikhususkan untuk tribun supporter. Stadion Maguwoharjo sendiri adalah rumah bagi tim PSS Sleman. Sorak-sorai dari kedua tribun pun mengubah atmosfer pertandingan menjadi lebih hidup dan memberi suntikan motivasi bagi pemain timnas Indonesia. Akhirnya, laga persahabatan berakhir dengan kemenangan timnas Indonesia U-23 dengan skor 3-0. Namun seusai pertandingan, kericuhan terjadi. Kericuhan tidak terjadi antar supporter, tapi antara supporter dengan polisi. Insiden ini dimulai saat pemain timnas Malaysia U-21 akan memasukki ruang ganti pemain seusai pertandingan. Salah satu supporter timnas Indonesia di tribun biru(barat) melempar entah botol atau gelas ke arah pemain Malaysia. Polisi-polisi yang dari awal pertandingan menjaga area Stadion langsung mengeroyok supporter yang melakukan pelemparan tadi. Supporter dari tribun selatan terpancing emosinya dengan aksi pengeroyokan polisi tersebut, kemudian langsung mengejar para polisi. Akhirnya polisi menembakkan tembakan peringatan beberapa kali untuk meredakan amarah para supporter. Kericuhan pun pecah di dalam stadion. Para supporter terus mengejek polisi dari atas tribun selatan, sedang para polisi hanya bisa mengancam sambil mengacungkan kepalan tangan dari dalam lapangan. Polisi tidak berkutik menghadapi kerusuhan supporter. Selain kericuhan antara supporter dan polisi, ada satu hal lagi yang menyorot mata publik. Yaitu tulisan “PSSI=Mafia” di tribun selatan Stadion Maguwoharjo. Tulisan tersebut dipampangkan di pagar stadion sebelum pertandingan dimulai. Selain itu para supporter juga memampangkan tulisan “You don’t care about football. You only care about money,” yang artinya, “Kamu tidak peduli akan sepakbola. Kamu hanya peduli akan uang.” Tulisan-tulisan tersebut akhirnya ditarik turun dan disita oleh polisi dan aparat keamanan selang lima menit babak pertama. Walau hanya terpampang sebentar, tapi pesan dari supporter Yogyakarta khususnya Sleman terlihat jelas di publik. Pesan tersebut merupakan bentuk kejengkelan supporter terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI