Mohon tunggu...
Fepri Septian Widjaya
Fepri Septian Widjaya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Mercu Buana Kranggan, Bekasi. Prodi: Public Relations. NIM: 44219210013. Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak.

Mahasiswa Universitas Mercu Buana Kranggan, Bekasi. Prodi: Public Relations. NIM: 44219210013. Dosen: Prof. Dr. Apollo, M.Si.Ak.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

K11_The Determinants of Corruption in Italy

1 Juni 2022   14:24 Diperbarui: 1 Juni 2022   14:30 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas variabel yang digunakan sebagai indikator korupsi ini sudah dinilai oleh Del Monte dan Papagni, dengan memasukannya kedalam regressor dalam perkiraan ekonometrik tingkat pertumbuhan pendapatan per katipa melalui panel yang sama di wilayah Italia. Korupsi memang terjadi secara signifikan dan negatif karena mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Italia pasca perang melalui pengaruhnya terhadap investasi swasta dan publik. Italia dalam periode tersebut merupakan peringkat yang terburuk diantara negara-negara maju lainnya dalam kualitas kelembagaan dan korupsinya. Berikut ini adalah variabel yang digunakan untuk menjelaskan faktor utama penyebab korupsi di Italia:

  • Indeks modal sosial
  • Pertumbuhan ekonomi
  • Konsumsi pemerintah
  • Investasi publik
  • Persaingan politik dan perubahan kelembagaan

Kinerja pemerintah daerah di Italia memang bervariasi. Ini bukanlah fenomena yang seragam, tetai di beberapa daerah hal ini dianggap berasal dari perilaku serta norma-norma sosial yang terkait dengan sejarah Italia. Dalam melihat perilaku serta norma yang dilakukn di seluruh wilayah Italia, 

Del Monte dan Papagni mengumpulkan data mengenai Organisasi-organisasi sosial selama tiga tahun (1982, 1993, 2001) dan pemilih di pemilu nasional (1963-2001). Variabel tersebut dapat dianggap eksogen sehubungan dengan indeks korupsi, dan merupakan variabel yang fundamental. 

Tidak meratanya perkembangan ekonomi di wilayah Italia sementara PDB per kapita merupakan variabel proksi biasa yang digunakan untuk tingkat pembangunan, disisi lain bisa menjadi variabel endogen dalam regresi indeks korupsi. Peran lobi politik dan beberapa perubahan kelembagaan pada korupsi diselidiki, hal tersebut disampaikan oleh Persson, Tabellini dan Trebbi yang dalam makalahnya menjelaskan bahwa lobi dan korupsi dapat sangat dipengaruhi oleh efisiensi lembaga politik.

Dokpri
Dokpri

Hasil ekonometrika analisis kami menunjukkan aspek utama korupsi Italia:

a) Sistem patronase Italia berubah menjadi sistem korupsi skala penuh pada awal 1970-an

b) tingkat korupsi berbeda antar wilayah Italia

c) penurunan tingkat korupsi setelah 1993 dapat dijelaskan oleh variabel politik dan budaya dan bukan oleh variabel ekonomi.

Penelitian ini mencatat bahwa hasil yang sama ditemukan oleh Treismann (2000). Di Italia korupsi meningkat sebagai akibat dari perubahan dalam sistem politik dan kelembagaan dan korupsi telah menyebar bahkan ke tingkat administrasi, seperti peradilan, yang sebelumnya tidak ada. 

Penyebaran korupsi melemahkan rasa loyalitas terhadap masyarakat yang terorganisir dan iklim korupsi menciptakan insentif lebih lanjut untuk korupsi, karena keyakinan bahwa pelanggar yang dikenal dapat melanjutkan praktik korupsi mereka dengan risiko hukuman yang kecil. Efek negatif korupsi terhadap pertumbuhan (Del Monte-Papagni 2001) dan meningkatnya biaya korupsi bagi pengusaha adalah beberapa alasan utama untuk keberhasilan kampanye antikorupsi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun