Makna di balik "created by the poor stolen by the rich" lebih ditekankan pada fakta bahwa hal yang dulunya dianggap kecil yang dibesarkan oleh masyarakat kalangan bawah (poor), belakangan dicuri oleh mereka yang kaya (rich).
Apakah slogan "created by the poor stolen by the rich" itu bisa diletakkan dalam konteks pasangan Baim Wong dan Paula yang digambarkan media massa sebagai "gercep" (gerak cepat, bukan gerak cepot) mendaftarkan Citayam Fashion Street (CFS) atau Citayam Fashion Week (CFW) ke Dirjen HAKI? Tentu bisa.
Kemudian, apakah cara pasangan selebritis kaya (rich) menebar uang sejumlah lima ratus juta rupiah itu semata-mata untuk kepentingan anak-anak Citayam (poor) dan atas dasar "greedy" (tamak) dengan mengklaim bahwa CFS/CFW itu sebagai hak milik mereka berdua?
Silakan pertanyaan di atas disampaikan kepada Baim Wong dan Paula, kelak akan tergambar maksud dan tujuan dari jawaban mereka.
Mungkin ada baiknya kita tidak langsung nyinyir dan berpurbasangka, mana tahu aksi "gercep" pasangan ini mendatangi Dirjen HKI justru untuk kepentingan anak-anak SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok) pencipta ruang terbuka berupa "catwalk" jalanan, yaitu mempatenkan CFS/CFW sebagai milik anak-anak SCBD, bukan milik Baim Wong dan Paula. Bukankah ini usaha yang mulia?
Barulah jika ternyata Baim Wong dan Paula mengklaim CFS/CFW hanya sebagai milik mereka berdua dengan cara mematenkannya secara hukum, Anda boleh menggunakan kalimat "created by the poor, stolen by rich" untuk Baim Wong dan Paula.
Kalau toh telinga Baim Wong dan Paula mendadak berdengung dan panas akibat banyaknya orang bergunjing, ya harus diterima sebagai suatu kewajaran jika memang ada niat tersembunyi di balik kebaikan itu. Sebab lazim terjadi dalam praxis, jika hukuman legal formal sudah tumpul, maka berlakulah hukuman sosial yang sangat tajam.
Ini yang sesungguhnya bikin perut mual disertai kepala pusing, bukan sekadar panas kuping.
Benarkah demikian?
Tanya Baim Wong dan Paula dong!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H