Yakinlah, tidak ada jawaban yang final, toh setiap jawaban dan kesimpulan terbuka untuk didebat dan dipertanyakan kembali. Argumen yang semula dianggap salah, suatu waktu akan menjadi benar atau setidak-tidaknya dibenarkan. Sebaliknya, argumen yang semula dianggap benar suatu saat harus dikoreksi karena dianggap keliru. Demikianlah adanya hakikat berdebat.
Jadi jangan takut salah dalam berargumen, lisan maupun tulisan. Juga jangan angkuh dan bertepuk dada jika argumen dianggap benar. Soalnya, "salah" dan "benar" itu bersifat sementara saja dalam berwacana dan berargumen selagi topik yang sama bisa diangkat kembali.
Sama halnya dengan anggapan "berpikir atau pikiran manusia itu ada batasnya", tetapi kita tidak pernah tahu pasti di mana batas-batas berpikir itu, bukan? Nah, selagi tidak pernah tahu batas-batas berpikir, berargumen, berwacana dan berpolemik, mari kembangkan pemikiran masing-masing melalui tulisan tanpa apologia yang berlebihan.
Salam....
***
Palmerah Barat, 6 Januari 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H