Mohon tunggu...
Pepadu Tulen
Pepadu Tulen Mohon Tunggu... -

Pembelajar Arti Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dosa-dosa Ahok terhadap Jakarta

1 September 2016   10:24 Diperbarui: 1 September 2016   10:28 1153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemimpin Adalah pengayom dan teladan bagi yang dipimpinnya.Pemimpin sebagai central kekuatan  yang dimiliki oleh sebuah tim yang solid, ketika pemimpinnya lembek dan lemah maka semua tim akan lemah pula. Ibarat seorang pemimpin adalah seekor singa yang memimpin pasukan kambing maka akan mengaung penuh keberanian tetapi ketika sekelompok singa dipimpin oleh seekor kambing maka semua singa akan mengembek ketakutan tanpa punya daya yang kuat. Pemimpin sebuah daerah atau negara sebagai garda terdepan dalam mensejahterakan bahkan menghancurkan daerah atau negaranya tersebut.

Pada momentum kontestasi Pilkada Jakarta 2017 merupakan momentum tepat untuk memilih pemimpin yang memang pemimpin yang berwatak pengayom,santun,ramah, enovatif,kraetif serta sabar dalam menghadapi rakyat yang memang terdiri dari berbagai latarbelakang suku,ras dan agama lebih-lebih Jakarta mempunyai masyarakat majemuk yang paling komplek diseluruh Indonesia.

Kepemimpinan Ahok sebagai pucuk pimpinan di ibu kota setelah menggantikan bapak Jokowi yang terpilih menjadi presiden republik Indonesia, Jakarta berubah 180 derajat dulunya Jakarta agak adem ayem dengan kepemimpinan bapak Jokowi yang berwatak halus dan lembut tetapi setelah Ahok mengambil alih Jakarta semakin mencekam dan banyak kontra dari berbagai elemen masyarakat baik dari organisasi masyarakat maupun LSM yang di Jakarta.

Gaya kepemimpinan Ahok yang dinilai kurang dalam memahami karekter orang Jakarta menjadikan banyak muncul kontra dalam masyarakat. Kebijakan yang dikelurakan selama menjadi gubernur Ahok dinilai banyak menimbulkan kontra seperti penggusuran, penanganan banjir yang belum tuntas, macet yang belum terurai malah semakin semeraut,reklamasi, bahasa Ahok yang kotor, pembelian tanah sumber waras dll. 

Banyak warga masyarakat Jakarta yang kecewa terhadap kepemimipinan Ahok datang dari berbagai macam kalangan masyarakat seperti warga Jakarta yang tergabung dalam Jaringan Rakyat Miskin Kota atau di singkat (JRMK)  tidak rela Ahok memenangkan Pilkada DKI 2017 karena mereka mengangagap bahwa Ahok mempunyai terlalu banyak dosa selama menjabat sebagai gubernur DKI. Kesalahan fatal yang dilakukan Ahok seperti melakukan penggusuran dengan beringas,kasar,brutal dilakukan di Kampung Pulo,Pinangsia,Bukit Duri,Kali Jodo,pasar ikan dan Akurium,dan reklamasi.

Kesalahan fatal yang dilakukan oleh gubernur DKI Jakarta Ahok yang bersitegang dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Front Pembela Islam (FPI) menilai bahwa kesalahan Ahok seperti; keresahan umat Islam DKI Jakarta atas agama Ahok yang nonmuslim, keresahan masyarakat Tionghoa karena sikap arogansi Ahok yang bertentangan dengan falsafah masyarakat Tionghoa, keresahan umat beragama di Jakarta atas wacana penghapusan status agama di KTP oleh Ahok, penghinaan terhadap ayat-ayat suci di mana Ahok pernah melontarkan bahwa ayat konstitusi lebih tinggi dibanding ayat suci, terkait kebijakan Ahok yang mengubah pakaian seragam sekolah pada hari Jumat dari busana muslim menjadi baju adat, tindakan penggusuran dua mesjid di Taman Ismail Marzuki dan Jatinegara, pengurangan bantuan pembangunan mesjid, dari 1.000 mesjid per tahun menjadi 300 mesjid, pelanggaran terhadap konstitusi dengan menerbitkan instruksi gubernur nomor 67 tahun 2014, yang melarang penjualan hewan kurban di tempat umum dan melarang pemotongannya di sekolah dan mesjid serta fasilitas publik lainnya, minimnya serapan APBD DKI yang hanya 30 persen dari Rp70 triliun. Akibatnya pembangunan di Jakarta tak berjalan.

Berbagai macam gejolak yang terjadi terhadap kepemimpinan Ahok dirasakan oleh berbagai elemen masyarakat Jakarta. Sentilan dan bahasanya yang sering menyinggung kalangan masyarakat sehingga tidak disukai oleh masyarakat secara umum. Menurut politisi PDI Perjuangan Komarudin Watubun menilai gaya kepemimpinan Ahok tidak mencerminkan  pemimpin yang baik dan sombong CNNIndonesia.com Rabu 24/8/2016. Ada 21 kesalahan fatal yang dilakukan Ahok selama memimpin DKI bisa dilihat disisni;http://www.masterberita.com/2016/03/inilah-21-dosa-ahok-pada-muslim-dki-no.html

Semoga pada Pilkada DKI 2017Jakarta mendatang mendapatkan pemimpin sejati Jakarta yang lebih mengayomi, mengedepankan kepentingan masyarakat daripada golongan serta bisa membersamai masyarakat Jakarta.Dr.H.Saefullah,M.Pd putra daerah terbaik DKI Jakarta siap menjadi garda terdepan mewakili warga betawi dalam mengikuti Pilkada 2017 yang disandingkan dengan Sandiaga Uno yang sudah mendapatkan lampu hijau dari tiga partai besar Gerindra,PKS dan PKB. Pasangan Sandiaga Uno dan Saefullah menjadi calon terkuat untuk mengalahkan Ahok dan juga dukungan penuh dari warga Jakarta menjadi spirit Sandiaga Uno dan Saefullah dalam memenangkan Pilkada 2017 Jakarta.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun