Mohon tunggu...
Peny Widi Harini
Peny Widi Harini Mohon Tunggu... Freelancer - Writerpreneur of Edwrite Indonesia, Penulis, Motivator Muslimah..

Instagram || • @penywidi Menulislah Untuk Menginspirasi dan memberikan banyak manfaat, Bukan hanya sebatas Untuk Mencari Kepopuleran saja. ❤

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dari Mana Kita Harus Mulai Menulis?

27 Juli 2021   19:11 Diperbarui: 27 Juli 2021   19:15 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang disekitar saya mengatakan bahwa menulis adalah bukan sesuatu yang mudah. Saat saya bertanya "Kenapa bisa beranggapan seperti itu?" Rata-rata hampir dari kebanyakan mereka menjawab seperti ini  kalau menulis itu membutuhkan waktu lebih, sulit mengurai atau merangkai kata perkata, suasana hati yang tidak menentu dan berbagai alasan lainnya.Tak bisa dipungkiri bahwa semua yang dikatakan di atas itu semuanya benar dan lumrah seringkali dialami oleh setiap penulis, termasuk saya pribadi dan bahkan penulis yang masih pemula banget.

Menulis pada dasarnya bukan hanya persoalan bakat semata, tapi juga menyangkut niat dan keinginan yang besar untuk belajar merekam sejarah dan pikiran kita sendiri.

Menulis telah menjadi kebutuhan mendasar bagi siapapun, bahkan bagi mereka yang tidak mengenal alat tulis sama sekali. Namun perihal cara menulis, alat yang digunakan dan dimana harus menulis, ini mungkin yang berbeda-beda.

Intinya menulis itu adalah proses merekam ingatan (memory) kita, apapun yang kita lakukan dan dimanapun kita berada. Tanpa proses merekam melalui tulisan tersebut, maka kita praktis hanya akan bertumpu kepada ingatan yang cenderung terbatas dan sempit.

Lantas dari mana kita harus mulai menulis?


Pertama.

Mulailah untuk menulis apa pun yang ingin anda bisa tulis. Meskipun Anda tidak tahu itu harus menulis apa, maka tulislah apa saja yang ada dibenak pikiran dan hati Anda. Karena dengan begitu semuanya akan mengalir dengan sendirinya.

Kedua.

Setelah mulai terbiasa dengan menulis sesuatu, maka rajinlah untuk membaca dan menyerap pengetahuan dari mana saja. Baik itu dari buku, majalah, koran, TV, Radio dan atau media lainnya.

Ketiga.

Tulislah apa yang telah Anda baca. Dengan demikian, maka Anda akan terbiasa untuk merekam apa yang telah Anda baca. Ingat, bahwa kemampuan mengingat seorang manusia itu sangat terbatas. Dari 1000 suku kata, mungkin kita hanya akan mampu mengingat maksimal 50 hingga 100 suku kata saja. Maka mulailah bercerita dengan cara menulis dari apa yang Anda baca mau pun kejadian yang Anda alami di mulai dari sekarang.


Syarat dasar menulis itu sebenarnya hanya ada 3, yaitu:

Mulai menulis
Mulai menulis
Mulai menulis

Ya, mulai saja. Karena pada dasarnya tulisan semuanya hanya bermodalkan M U L A I.

Selain itu, tentu saja ada beberapa hal yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan skill dalam merangkai kata.

Apa saja sih hal yang kita perlukan? Saya punya tipsnya! Mari perhatikan penjelasan di bawah ini :

1. Rajin Membaca. 
Sebagai seorang penulis, memiliki banyak sumber referensi adalah sebuah keharusan.

Aktivitas pertama yang harus kita lakukan agar mahir menulis adalah membaca, membaca, dan terus membaca.

Dengan membaca, kita akan mendapatkan lebih banyak informasi dan yang paling penting ialah bisa menambah kosa kata.

Ibarat kendaraan, kata adalah bahan bakar. Tanpa bahan bakar yang tepat dan cukup, kita tidak akan sampai ke tujuan.

2. Menulis Singkat.
Contoh paling mudah adalah menulis konten di media sosial.

1. Facebook
Bisa dimulai dengan membagikan sebuah berita dan menambahkan beberapa kata sebagai opini.

2. Twitter
Di sini kita bisa mulai menulis bebas bahkan mungkin hal receh sekali pun.

3. Instagram
Belajar menulis caption pendek mulai dari 100 kata. Meski singkat, berlatih menulis di media sosial bisa menjadi titik awal kita untuk berekspresi.

Karena menulis adalah tentang membuat perubahan dan dengan menulis kita bisa mencapai banyak sekali tujuan besar, seperti di antaranya:

Menginspirasi orang lain
Menyebarkan informasi yang bermanfaat
Mendapatkan penghasilan bahkan mungkin saja kita bisa mengubah dunia.

3. Lakukan Riset.
Ketika kita sudah memutuskan untuk menulis sesuatu, mulailah melakukan riset. Terutama ketika kita menulis tentang hal yang kurang kita kuasai.

Seperti pada poin pertama, membaca. Ya, Riset adalah membaca dan mempelajari berbagai sumber yang relevan.

4. Tulis Apa yang Kita Ketahui.
Paling gampang adalah menulis apa yang kita alami secara langsung. Tetapi tidak semua hal yang kita alami menarik untuk membaca.

Pastikan hal tersebut menimbulkan ikatan emosi dengan pembaca. Contoh kita bisa menceritakan atau berbagi sedikit tentang pengalaman pribadi, barangkali dari apa yang kita alami para pembaca bisa mengambil pelajaran penting di dalamnya.

5. Ciptakan Suasana Menulis yang Nyaman.
Beberapa orang sangat produktif menulis di ruang kerja yang sepi dan minim distraksi. Sebagian yang lain bisa menyelesaikan tulisan dengan cepat ketika menulis di cafe.

Ada orang yang sangat produktif di malam hari, sedangkan yang lain sangat produktif di pagi hari.

Ada orang yang butuh musik untuk menemani menulis. Sementara yang lain tidak boleh diganggu dengan suara apa pun.

Pada intinya, kita harus mengetahui kondisi seperti apa yang paling cocok untuk menulis.

Pertimbangan bisa berupa:
Waktu : Pagi, siang, sore, malam, weekdays, atau weekend.
Tempat :  Rumah, kantor, cafe, pantai, atau mobil.
Kondisi sekitar :  Ramai, sepi, sejuk, ada semilir angin.
Alat :Laptop, buku catatan, aplikasi "notes"

6. Konsisten dan Konsekuen.
Ketika kita sudah menemukan formula yang tepat untuk menulis, langkah selanjutnya adalah KONSISTEN dan KONSEKUEN dengan diri sendiri.

Tantang diri sendiri untuk rutin menulis, setiap hari atau minimal 3 hari sekali.

Kemudian berikan tantangan pada diri sendiri agar bisa memacu semangat kita dalam menulis serta  tambahkan konsekuensi ketika target menulis kita tidak tercapai.

7. Evaluasi.
Terakhir, jangan bosan untuk terus mengevaluasi tulisan kita sendiri.

Bisa dengan membaca ulang tulisan kita yang kita tuliskan. Lalu melakukan editing di bagian yang dirasa perlu.

Cek kembali mungkin saja masih banyak kesalahan. Entah itu di mulai dari terdapat typo, kosa kata yang kurang, PUEBI dan KBBI dan lain sebagainya.

"Penulis yang baik adalah editor naskahnya sendiri."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun