Jujur berpisah denganmu adalah ketidakmungkinan yang paling tidak aku inginkan, aku ingin kamu bahagia walau pada akhirnya tidak bersama denganku. Aku percaya setiap apa yang sudah dirancang oleh Tuhan semua akan berujung indah meskipun harus berawal dengan patah hingga terluka.
Kita pernah menjalin lembar - lembar harapan, berangan - angan membayangkan masa depan, melanjutkan doa semoga dikabulkan.
Namun nyatanya, kini kita berpisah jalan. Kamu dengan pilihanmu, sementara aku memilih berhenti dan berdiam seorang diri.
Dia hadir tanpa permisi
Lalu pergi tanpa pamit
Menyapaku kala hatinya sedang terluka dan bersedih
Berjanji untuk tidak pergi, nyatanya kini dia yang mengingkari.
Berjanji untuk setia, nyatanya kini dia sibuk mendua.
Terlihat online, tapi tak menyapa meski hanya sekedar menanyakan kabar.
Lucu memang, yang diharapkan menggantungkan perasaan.
Yang tidak pernah diharapkan, datang ketika merasa kesepian.