Mohon tunggu...
Peny Widi Harini
Peny Widi Harini Mohon Tunggu... Freelancer - Writerpreneur of Edwrite Indonesia, Penulis, Motivator Muslimah..

Instagram || • @penywidi Menulislah Untuk Menginspirasi dan memberikan banyak manfaat, Bukan hanya sebatas Untuk Mencari Kepopuleran saja. ❤

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Lifestyle Kids Era Now

5 Maret 2021   12:45 Diperbarui: 5 Maret 2021   13:30 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa sih itu  Lifestyle? Tentunya hampir di antara kita semua sudah tak asing lagi dengan istilah itu yang seringkali terdengar di telinga kita. Dalam masyarakat khususnya di era yang modern seperti sekarang ini, urusan gaya hidup mulai menjadi perhatian yang serius hampir bagi setiap orang. 

Gaya Hidup adalah bagian dari kebutuhan manusia yang bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya hidupnya.

Beberapa orang memiliki gaya hidup yang tinggi dan selalu ingin mengikuti perkembangan zaman. Namun, kadang lifestyle tersebut tidak sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. 

Terutama bagaimana dia ingin dipersepsikan oleh orang lain, sehingga gaya hidup sangat berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image di mata orang lain.

Generasi remaja zaman sekarang kini hanya berpusat pada diri sendiri dan hanya ingin memuaskan keinginannya saja. Pola pikir dan gaya hidup Remaja sekarang terbiasa berbelanja membeli barang yang mereka inginkan, bukan yang dibutuhkan.

Dalam perkembangan zaman terdapat sisi baik dan sisi buruknya pula, sisi baik yang di dapat, anak muda zaman sekarang mampu mengenal dunia global yang tidak akan ketinggalan zaman dari berbagai negara lainnya. Namun, sisi buruknya anak muda menginginkan gaya hidup yang glamour dan mengikuti semua trend zaman sekarang.

Anak muda zaman sekarang  ingin selalu  tampil berbeda, mereka ingin  membuat perbedaan diri dari anggota keluarga, komunitas dan masyarakat pada umumnya, dengan cara terus-menerus mengikuti trend kebudayaan populer agar tidak dihakimi sebagai "anak jadul" atau "kampungan".

Seperti contohnya berpakaian seperti orang-orang luar negeri dan bergaya ke barat-baratan, bahkan banyak juga sebagian di antara mereka yang berpikir bahwa wanita yang mengenakan baju gamis akan terlihat kampungan bagaikan seperti ibu-ibu.

Gaul boleh saja, tapi jangan sampai kebablasan. Maksudnya kebablasan disini adalah dimana perempuan lebih memprioritaskan karir dan penampilan sehingga mengabaikan hal yang menjadi kewajibannya sebagai seorang muslimah. Perempuan zaman now lebih memilih mengenakan pakaian yang modis dan mengikuti trend tanpa memperhatikan auratnya tertutup atau tidak, bahkan ada juga mereka yang sudah menutup auratnya tetapi masih saja mengenakan pakaian secara ketat hingga nampak bentuk lekuk tubuhnya.

Padahal aurat wanita di dalam Islam adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya. Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Ahzab ayat 59, yang berbunyi.

"Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, "Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun