Pernah dengar nasihat bisa karena terbiasa? Bagaimana jika setan ternyata menggunakan nasihat yang sama untuk menyesatkan seseorang? Dari yang mungkin awalnya kita hanya menunda satu salat eh lama-lama menjadi keterusan, dan akhirnya timbul rasa malas ingin salat. Awalnya ada rasa bersalah karena sudah melakukan maksiat eh lama-lama malah menjadi keseringan dan terbiasa, bahkan yang lebih parahnya lagi akhirnya kita justru malah menikmati kesesatan itu.
Seringkali kebanyakan di antara kita tahu kalau apa yang kita lakukan itu salah, tapi kita masih saja tetap memilih untuk terus mempertahankan itu semua. Contoh sederhananya seperti ini, kita semua sama-sama tahu kalau pacaran itu adalah hubungan yang dilarang agama sesuai dalam surat Al - Isra ayat 32.
وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا
Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
Di dalam surat itu memang secara jelas tidak menjabarkan terang-terangan mengenai larangan sebuah hubungan yang biasa dikenal dengan istilah "Pacaran" namun tak bisa dipungkiri kalau kita semua sama-sama tahu pacaran zaman sekarang itu seperti apa. Maaf, mungkin yang awalnya bermula dari hanya sekedar pegang-pengangan tangan hingga sampai akhirnya mulai muncul keberanian untuk melakukan hal yang lain.
Ya, hal-hal yang jelas dilarang dalam agama. Jangankan untuk bersentuhan dengan lawan jenis yang bukan mahram dengan kita, untuk berduaan saja sudah jelas ada larangannya.
Allah Ta'ala berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
"Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran dari-Nya." (Qs. An - Nahl : 90)
Mungkin aku seseorang yang tak luput dari salah dan khilaf, bahkan aku juga seorang manusia yang berlumuran dengan dosa tidaklah berhak untuk mengatur atau mengurusi hidupmu.
NERAKAMU memang bukan urusanku dan SURGA belum tentu akan menjadi milikku TAPI mengingatkan dan mengajakmu pada kebaikan adalah KEWAJIBANKU.
Seringkali kebanyakan di antara kita berpikir dan beranggapan bahwa dengan pacaran kita bisa mengenal calon pasangan hidup kita kelak, padahal anggapan itu sebenarnya salah. Pada kenyataannya kebanyakan sikap yang ditunjukkan selama pacaran itu adalah penuh dengan kepura-puraan, maka dari itu tak jarang banyak di antara orang-orang setelah menikah mereka bilang "Ko sikapnya beda banget ya sama yang dulu pas pacaran, dulu mah pas pacaran tuh sayang banget deh and many other respondens."
Ya walaupun tidak sepenuhnya semua orang sama seperti itu, karena sebagian dari mereka ada yang beruntung karena pasangan hidupnya masih tetap sama seperti dulu saat pertama kali mereka saling kenal.
Untuk mengenal pasangan hidup kita kelak di dalam islam, Allah menganjurkan kita untuk melakukan perkenalan yang biasa dikenal dengan istilah "Ta'aruf" Mungkin istilah itu sudah tak asing lagi bagi kita karena sering banget terdengar di telinga kita.
Ya, apa sih itu Ta'aruf? Ta'aruf adalah perkenalan atau proses saling mengenal yang dianjurkan dalam Islam, maksudnya yaitu interaksi yang dilakukan antara dua orang atau lebih dengan disertai maksud atau tujuan tertentu. Ta'aruf sangat berbeda dengan pacaran, ta'aruf diperintahkan oleh Rasulullah bagi setiap pasangan yang ingin menikah.
Di antara kita juga seringkali banyak beranggapan kalau tidak pacaran mereka tidak akan bisa menikah atau mendapatkan jodoh, padahal sudah sangat jelas sekali kalau semua anggapan itu salah. Bukankah jodoh, maut, rezeki sudah menjadi suratan takdir yang telah Allah tentukan sejak manusia lahir? Karena semua itu telah digariskan Allah Subhanallah Wa Ta'ala dalam ketetapan-Nya.
Kenapa kita masih saja terus mengkhawatirkan semua yang sudah tertulis dalam garis dan ketetapan-Nya? Sedangkan janji Allah itu adalah pasti, benar adanya bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan sesuai dalam Al-Qur'an yang terkandung dalam surah Az - Zariyat ayat 49.
وَمِنْ كُلِّ شَيْءٍ خَلَقْنَا زَوْجَيْنِ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan, agar kamu mengingat kebesaran Allah."
Banyak ko di luar sana mereka yang tidak pacaran bisa menemukan jodohnya hingga sampai menikah bahkan hidup bahagia sakinah, mawaddah dan warahmah. Perkara jodoh terkadang kamu lupa akan konsepnya, bahwa itu semua di atas kendali Sang Pencipta biarkan semesta bekerja sebagaimana mestinya.
Tugas kita menanti dan memantaskan, menanti jodoh itu memerlukan usaha dan doa. Dan usaha yang utama adalah memperbaiki diri agar dapat yang baik pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H