Bagi anak perantauan, kesempatan ini sangat berharga. Mereka mungkin datang dari daerah terpencil yang tidak memiliki banyak akses atau koneksi di kota besar. Namun, dengan aktif berorganisasi, mereka bisa mendapatkan lebih banyak peluang dan akses ke dunia profesional. Tidak sedikit mahasiswa yang mendapatkan magang, beasiswa, atau bahkan pekerjaan pertama mereka berkat relasi yang dibangun melalui organisasi.
Namun, perlu diingat bahwa terkadang organisasi juga bisa terjebak dalam politik internal. Persaingan yang tidak sehat di dalam organisasi bisa menimbulkan frustrasi, terutama bagi mahasiswa yang baru belajar menavigasi dinamika sosial ini. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk menjaga integritasnya dan tetap fokus pada tujuan utama, yaitu membantu anggotanya berkembang.
Tinggal jauh dari keluarga dan sahabat lama sering kali menimbulkan rasa sepi, terutama bagi mahasiswa perantauan. Malam-malam di kamar kos yang sunyi atau momen-momen di mana mereka merasa terasing di tengah keramaian bisa membuat perasaan kesepian semakin menekan. Di sini, organisasi menjadi tempat pelarian yang positif. Mereka menemukan teman-teman baru yang siap mendengarkan, berbagi cerita, dan memberikan dukungan emosional yang sangat dibutuhkan.
Organisasi bukan hanya tempat formal untuk berkumpul dan bekerja, tapi juga menjadi rumah kedua yang memberikan rasa nyaman di tengah hiruk-pikuk kehidupan kampus. Banyak mahasiswa yang awalnya merasa terisolasi justru menemukan kebahagiaan dan keseimbangan hidup melalui kegiatan organisasi yang mereka ikuti.
Bagi mahasiswa perantauan, organisasi bukan sekadar aktivitas sampingan yang bisa diabaikan. Ini adalah investasi jangka panjang dalam pengembangan diri, adaptasi sosial, dan persiapan karier. Dengan berorganisasi, mereka belajar menjadi lebih tangguh, mandiri, dan siap menghadapi dunia pasca-kampus yang penuh tantangan.
Tentu saja, ada tantangan dan kritik yang valid terkait politik organisasi, birokrasi, hingga manajemen waktu. Namun, jika mahasiswa mampu mengelola semua ini dengan baik, manfaat yang mereka dapatkan akan jauh lebih besar dibandingkan risikonya. Anak perantauan harus berani mengambil langkah keluar dari zona nyaman, karena di luar sana ada begitu banyak peluang yang menanti untuk dijelajahi dan organisasi kampus adalah kuncinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H