Mohon tunggu...
Oshin Aja
Oshin Aja Mohon Tunggu... -

Seperti bayu biru yang tak pernah luruh...\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Ketika Melewati "Border" Seattle - Vancouver

15 Mei 2011   23:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:38 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gerimis masih saja turun, meski perlahan namun rintiknya sangat menusuk kulit ariku yang paling dalam. Jalanan nampak begitu becek bahkan ada beberapa daerah yang aku lalui tergenang air hujan dan menimbulkan kemacetan. Perjalanan kali ini cukup melelahkan dan  terkadang membuatku sedikit jengkel karena sesaknya kendaraan yang lalu lalang di jalanan.

Setelah menempuh perjalanan tiga jam lamanya, akhirnya sampailah aku di perbatasan wilayah Seattle USA dan Vancouver -Canada.

Untuk melalui border ini di perlukan kesabaran karena harus  mengantri kurang lebih satu jam lamanya, itu kalau dari USA ke Canada. Tapi jangan harap bisa mengantri satu jam kalau dari Vancouver masuk ke USA karena pemeriksaan untuk masuk USA akan lebih ketat dibanding mereka yang akan masuk ke canada. Biasanya dari vancover masuk ke USA akan memakan waktu dua jam lamanya, karena harus melalui pemeriksaan dan berbagai pertanyaan yang begitu mendetil tentunya. Dan awas jangan salah jawab kalau tidak ingin mendapatkan masalah..!

Didepan mobilku ada tiga  truk yang ikut mengantri dan bersiap masuk menuju pos border, di lihat dari wajah dan gaya bahasa  mereka sepertinya para supir truk tersebut berasal dari India.

Tiba-tiba aku tersentak ketika  melihat ada sedikit keributan antara petugas border dan para supir truk, dan tak berapa lama bermunculan mobil polisi sekitar tiga mobil.

Aku turun dari mobil dan berjalan mendekati pos penjagaan perbatasan, mencari tahu apa yang sedang terjadi antara supir truk dan petugas pos border.

Setelah aku berbincang dengan sesama pengantri, akhirnya aku tau sesuatu tengah terjadi menimpa salah satu supir truk itu.

Ketika melewati pemeriksaan,  ternyata petugas pos menemukan kurang lebih seperempat kokain di salah satu truk yang disembunyikan dekat ban truk tapi sang supir truk ngotot kalau itu bukan barang miliknya.  Dengan terpaksa petugas bersikap kasar kepada sang supir dan memaksa sang supir untuk mengakui kalau kokain itu adalah miliknya.

Para supirpun yang sesama India membela mati-matian rekannya yang dianggapnya tak bersalah. Tapi apa boleh buat bukti telah berbicara lain dan mau ga mau sang supir truk di ciduk polisi USA dan tak bisa meneruskan perjalanannya menuju Vancouver.

Menurut cerita, bisa jadi sang supir truk sedang sial karena sering terjadi kelicikan di wilayah border, banyak pelaku penyelundup kokain yang menyelipkan barangnya ke bawah truk truk  memanfaatkan kelengahan para supir truk yang tengah asyik ngobrol dan meninggalkan truknya di antrian. Atau memang diakah  pelaku yang sesungguhnya..?? entahlah....

********************************

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun