Mohon tunggu...
Peny Wahyuni Indrastuti
Peny Wahyuni Indrastuti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu Rumah Tangga yang berjuang melawan lupa

Ada kalanya, hati menunjukkan sisi terang. Ada kalanya pula bersembunyi pada sisi gelap. Hanya mantra kata yang bisa membuatnya bicara

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lubang di Hati untuk Emak

20 Desember 2020   17:13 Diperbarui: 20 Desember 2020   17:26 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Emak.

Aku tetap anakmu. Wajib mendoakanmu sampai kelak aku menyusulmu.

Sebagaimana terhadap Emak, aku yang sudah jadi emak, juga selalu mendoakan anak-anakku, apalagi mereka telah mandiri dan menjalani kehidupannya sendiri di kota yang jauh dariku.

Emak, terima kasih.

Aku bangga menjadi anakmu, meski kita sering berbeda rasa.

Semoga jendela yang menghadap ke surga tetap terbuka lebar di rumah alam barzahmu.

Engkau bisa memandanginya kapan pun mau, pun andai engkau menggantungkan angan di teritisannya, menyatukan lagi keluarga kecilmu.

Mak.

Aku padamu. 

Always...

Baik-baiklah kepada Bapak di sana...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun