Mohon tunggu...
Penyair cilik
Penyair cilik Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar sekolah

Suka melukis dan membuat puisi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cahaya Harapan

25 Agustus 2024   08:10 Diperbarui: 25 Agustus 2024   08:14 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di tahun 2045, Indonesia merayakan seratus tahun kemerdekaannya. Di sebuah kampung kecil, Dahlia, seorang gadis berumur 17 tahun, menatap bendera merah putih yang berkibar di depan rumahnya. 

Dahlia adalah anak dari seorang petani sederhana. Meski hidup di tengah keterbatasan, ia memiliki semangat besar untuk belajar. Setiap malam, ia menghabiskan waktu di lampu minyak, mempelajari teknologi dari buku-buku bekas.

Dahlia bercita-cita ingin menciptakan inovasi yang dapat membantu para petani di desanya. Dengan alat sederhana, ia berhasil merancang aplikasi ponsel yang dapat memprediksi cuaca dan memberikan panduan petani yang tepat. Aplikasinya ini membuat hasil panen di desanya meningkat pesat.

Ketika presiden menyampaikan pidato di depan bangsa, Dahlia menyaksikan dari layar telivisi tua di rumahnya. Nama Dahlia disebut sebagai contoh nyata Generasi Emas yang membuat perubahan. Mata Dahlia berbinar, ia tahu, perjuangannya baru di mulai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun