Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru. Dalam perubahan ini, sifat-sifat fisik suatu materi, seperti bentuk, ukuran, warna, atau keadaan, berubah tanpa mengubah komposisi kimianya. Perubahan fisika sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Berikut penjelasan rinci beserta contohnya:
1. Perubahan Bentuk
Perubahan fisik terjadi ketika suatu benda mengalami perubahan bentuk, tetapi jenis materialnya tetap sama.
Contoh:
- Pemotongan Kertas: Kertas yang dipotong menjadi kecil-kecil tetap kertas.
- Pembentukan Adonan Roti: Adonan yang dibentuk tetap memiliki komposisi yang sama, hanya bentuknya yang berubah.
- Pemukulan Logam: Logam yang dipipihkan menjadi lembaran tetap memiliki sifat asli logam tersebut.
2. Perubahan Ukuran
Perubahan ukuran tidak mengubah sifat dasar material.
Contoh:
- Pecahan Kaca: Pecahan kaca tetap memiliki sifat kaca meskipun ukurannya menjadi lebih kecil.
- Parutan Kelapa: Kelapa yang diparut hanya mengalami perubahan ukuran tanpa mengubah sifat dasar daging kelapa.
3. Perubahan Keadaan Zat (Fase)
Perubahan wujud zat, seperti dari padat ke cair, cair ke gas, atau sebaliknya, merupakan perubahan fisika karena tidak ada zat baru yang terbentuk.
Contoh:
- Es Mencair: Es yang mencair menjadi air tetap memiliki komposisi kimia Hâ‚‚O.
- Air Mendidih: Air yang berubah menjadi uap tetap air, hanya dalam fase gas.
- Peleburan Lilin: Lilin yang mencair saat dipanaskan tetap berupa lilin, hanya dalam bentuk cair.
4. Perubahan Warna (Tanpa Reaksi Kimia)