3. Bertambahnya Beban Kerja Guru. Dengan lebih banyaknya kebebasan yang diberikan kepada guru, ada juga peningkatan beban kerja dalam hal perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Guru harus menyusun strategi pembelajaran yang lebih variatif dan individual, yang sering kali membutuhkan waktu dan energi ekstra. Ini dapat menambah tekanan bagi guru, terutama bagi mereka yang sudah memiliki beban administratif yang besar.
4. Ketidakjelasan Panduan. Dalam beberapa kasus, guru merasa bingung tentang bagaimana mengintegrasikan konsep-konsep kurikulum baru ini ke dalam kelas sehari-hari. Hal ini bisa menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di lapangan sehingga mengurangi efektivitas pembelajaran.
Kurikulum Merdeka di sekolah dasar membawa harapan besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan fleksibilitas dan kebebasan yang lebih besar bagi guru dan siswa. Pendekatan yang lebih personal, berbasis proyek, dan menekankan pada pengembangan potensi siswa merupakan langkah positif untuk menciptakan generasi muda yang lebih kreatif dan mandiri. Keberhasilan pelaksanaan Kurikulum Merdeka ditentukan oleh kerjasama dari semua pihak, baik pemerintah, guru, maupun masyarakat. Pelatihan guru yang intensif, peningkatan fasilitas pendidikan, serta dukungan yang lebih merata bagi sekolah-sekolah di seluruh Indonesia akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan tujuan dari Kurikulum Merdeka ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H