Mohon tunggu...
Fajar Kustiawan
Fajar Kustiawan Mohon Tunggu... -

Seorang Pemerhati Sosial, Penggali Rahasia Kehidupan, Penikmat Seni, Pengempul Aksara dan Penghibur Duka yang selalu berusaha ceria agar menjadi insan yang berarti bagi makhluk lainnya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Berbagi Peran

16 Mei 2016   09:57 Diperbarui: 16 Mei 2016   10:15 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : haryantoady.wordpress.com

Peran Pemerintah

Peran pemerintah dalam hal ini sangatlah strategis. Bagaimana pemerintah bisa membuat kebijakan-kebijakan yang mengarahkan anak muda pada perilaku hidup sehat dan positif. Pemerintah hendaknya berperan aktif dan kreatif (karena biasanya jiwa muda itu kreatif) memfasilitasi mereka hingga terbentuklah generasi muda yang berprestasi. Berbagai tindakan penyimpangan sosial hendaknya diminimalisir dengan berbagai cara dan upaya. Dengan niat dan tekad yang bulat, mengutamakan kelangsungan generasi penerus bangsa kita. Contoh saja, aksi corat-coret baju sekolah saat kelulusan yang sudah menahun tak bisa dihentikan.

Sejujurnya, kita sudah terlalu nyaman dalam kesalahan yang sadar sehingga membuat hal yang sejatinya salah menjadi suatu kebenaran. Padahal bila pemerintah serius saja menangani hal ini, banyak sekali cara agar kejadian “pembodohan mental” seperti ini tidak terulang lagi. Para pelajar yang lulus hendaknya lebih diarahkan pada pengasahan minat bakat atau soft skill sebagai bekal proses hidup mereka selanjutnya. Pemerintah bisa mengarahkan membuat event-event tertentu yang menarik perhatian mereka, kalaupun masih ada yang menyimpang, bukankah pihak keamanan bisa menertibkan? Sehingga budayanya jadi berubah dan terputus. Agar generasi selanjutnya tidak lagi mengenal aksi-aksi negatif tersebut.

Tentu ini semua butuh peran serta kita bersama, untuk bersatu bahu-membahu mengatasi masalah kenakalan remaja yang sekarang ini sungguh menyiksa batin kita. Apabila kita masih tetap kekeuh tak pernah peduli, ingatlah suatu saat salah satu dari keluarga kita juga akan menjadi korban. Bila ada yang bisa kita bangun dan perbuat untuk kebaikan negeri tercinta ini, mengapa kita hanya bertopang tangan, menggeleng kepala atau sekedar membicarakannya saja. Tanpa ada kemauan untuk mengubah semuanya, mulai dari lingkup terkecil, keluarga kita, sekolah kita, lingkungan kita, pemerintah kita hingga mimpi para pendiri bangsa ini tercapainya kedamaian dan kesejahteraan sosial seluruh masyarakat Indonesia. Mengutip dan mengingat kembali konsep perubahan dari Aa Gym, yaitu 3M : Mulailah dari hal kecil, Mulailai dari diri sendiri dan Mulailah saat ini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun