Mohon tunggu...
Penulis Pikiran
Penulis Pikiran Mohon Tunggu... Novelis - Mahasiswa

Perempuan labil yang tengah menginjak usia kepala dua, suka baca buku, menulis cerita, dan penggemar berat Taylor Swift. Seorang introvert yang lebih suka mengamati dan menuangkan pikiran dalam sebuah tulisan, serta berusaha melatih skill menulis.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Titik Awal Kekalahan

19 Desember 2023   10:55 Diperbarui: 19 Desember 2023   10:59 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perihal masa depan memang tidak pernah gagal untuk membuat manusia merasa takut, gelisah, dan berpikir berlebihan. Kali ini Aku mengalami di sebuah posisi yang dulu sangat aku takuktkan untuk terjadi padaku, sebuah kekalahan akan rencana yang sudah ku susun matang, sebuah pemikiran yang bisa membuat kita semangat dalam berjuang, dan pada akhirnya kita dihadapkan oleh sebuah kenyataan.

Bermimpi memang mengasyikkan, sampai-sampai kita lupa diri dan menggampangkan sebuah proses yang akan kita lewati nanti. Memang bermimpi adalah langkah awal untuk memulai perjuangan sekaligus memotivasi kita agar terus mengingat tujuan awal kita apa. Namun, jika di tengah-tengah perjuangan tersebut kita dihadapkan oleh kenyataan yang menyakitkan sekaligus membuat mimpi-mimpi kita terkikis sedikit demi sedikit dan akhirnya kita yang dahulu adalah seorang yang idealis berubah menjadi seorang yang realistis.

Sulit menerima kenyataan bahwa waktu dapat mengubah diri kita sepenuhnya, cara pandang mengenai kebahagian, cara pandang mengenai sebuah kesuksesan, dan cara pandang kita terhadap orang lain.

Kejadian yang menimpa kita memang punya banyak sekali sebuah hikmah yang bisa kita ambil, segala cobaan bisa semakin menguatkan kita, segala bentuk kegagalan bisa semakin menyadarkan kita bahwa masa depan bisa diraih melalui jalan mana saja. Tapi, apakah kita yakin bila kita dihadapkan oleh situasi seperti itu kita akan mengingat nya? Yakin kah kita kepada diri kita sendiri bahwa kita mampu melewati itu semua?

Jawaban nya adalah tidak.

Karna kita adalah manusia, kita makhluk lemah yang tidak bisa jika hanya mengandalkan manusia lain, kita adalah makhluk yang hanya mengukur segala usaha, segala peluang menggunakkan akal pikiran kita yang hanya sebatas nalar manusia. Ada saat-saat dimana kita akan menemukan jalan buntu, ada saat-saat dimana kita akan merasa putus asa dan merasa semua manusia tidak ada yang akan membantu kita.

Lalu, apa yang harus kita lakukan?

Bersandar kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.

Bersandar kepada-Nya yang Maha Tinggi, Maha Kuat, Maha Bijaksana, dan Maha Adil. Ketika kita merasa kalah, merasa rendah, dan merasa bahwa tidak ada masa depan dalam hidup, maka seharusnya kita harus ingat bahwa semua yang terjadi di dunia ini tidak luput dari pengelihatan-Nya.

Tulisan ini ku tulis saat aku sedang merasa kalah, malu, dan merasa bahwa Tuhan tidak adil. Tulisan ini juga menyadarkan ku bahwa aku sudah meragukan kekuasaan Tuhan ku sendiri, aku meremehkan Allah, aku tidak percaya bahwa aku akan baik-baik saja asal semua urusan ku kembalikan lagi kepada sang Maha Adil.

Manusia memang sangat terbatas. Semoga kita bisa selalu mengingat bahwa kita mempunyai Tuhan yang Maha Kaya, Maha Bijaksana, Maha Melihat, dan Maha Mendengar segala doa dan keluh kesah hambanya, agar bisa menjalani segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan dengan ikhlas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun