1. Analisa ngawur pertama dari IPW, kenapa rombongan khrisna murti cepat datang ke TKP, hanya dalam 10 menit,
Cepat datang salah, lambat salah, kalau lambat semakin banyak korban berjatuhan. kalau cepat karena lokasi dekat dengan mabes Polri dan zaman sudah canggih dimana alat komunikasi sekarang sudah sangat canggih, jadi dibutuhkan kecepatan dalam bertindak, selain itu juga kebetulan banyak polisi lalu lintas di lokasi tersebut. jadi tidak heran bisa di ambil tindakan.
bahkan setiap polisi yang on duty pun harus selalu siaga dengan peralatan canggihnya seperti alat komunikasi,rompi,borgol dan senjata. jadi tidak heran pak jika ada kejadian langsung siap ditempat dengan peralatannya. bahkan polisi yang off duty pun selalu menenteng senjata untuk kesiagaan dan waspada setiap saat.
2. Analisa ngawur kedua dari IPW kenapa Karo Ops Polda Metro Jaya Kombes Martuani Sormin begitu cepat datang ke lokasi hanya dalam waktu 10 menit.Â
pada saat kejadian, jalanan menjadi sepi dan lokasi kejadian dekat dengan mabes polri, jadi kalau datang satu jam kemudian, banyak orang orang yg tidak bersalah akan menjadi korban lebih banyak lagi, jadi polisi harus bergerak cepat dan bertindak cepat untuk meminimalisasi jumlah korban.
3. Analisa ngawur yg ketiga dari IPW kenapa teroris bertindak dengan tenang dan sekarang tampil di ruang publik,
jawaban saya teroris yang sekarang beda dengan yg dulu, sekarang teroris menggunakan pola, ngebom, serang dan mati, karena bagi mereka adalah untuk menunjukan kehebatan,keberanian dan cepat mencapai tujuan kematian, kematian adalah tujuan akhir mereka baik itu mati bunuh diri atau mati dibunuh oleh penegak hukum pada saat kejadian. pola yang dipakai adalah mengikuti pola seperti di paris.
4. Analisa ngawur yg ke empat dari IPW adalah timbul polemik dari Bin dan polisi,
jawaban saya terlalu naif kalau di sebut polemik, yang pasti bin,bnpt dan kepolisian sudah berkoordinasi sejak lama untuk mencegah terjadinya serangan teror, tapi yg namanya teror itu sulit ditebak kapan dan dimana itu terjadi.
badan intelijen sekelas cia dan fbi pun sulit untuk mencegah terjadinya teror, akhirnya mereka kecolongan dgn kasus di negaranya baru baru ini.
5. Analisa ngawur yg kelima dari IPW adalah terletak pada pihak kepolisian. Ia menganggap polisi tidak memaparkan tentang tim pengantar dan penjemput teroris tersebut.
jawaban saya adalah ini bukan acara kondangan dan bukan antar jemput anak sekolah, ini adalah teroris yg sudah siap dengan rencana serangannya, jadi sudah jelas buat saya analisa yg kelima dari IPW adalah yg paling ngawur dan nyeleneh dari IPW.
Â
Kesimpulannya adalah IPW dengan teori konspirasi abal abalnya telah membuat teroris merasa senang dan diatas angin karena mereka merasa ada yang membelanya, teroris akan tertawa gembira dan bahagia dengan pernyataan IPW ini karena mereka merasa dilindungi dan tindakannya seperti dibela.
mantan teroris ali imron saja bilang kalau pengamat jangan membuat analisa ngawur, karena akan membuat para teroris itu semakin bangga dan terlindungi.
Sekian dari saya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H