Â
Di Indonesia saya belum mendapatkan datanya. Namun di Inggris, pada 2020 saja, terjadi peningkatan penjualan e-book sampai 17%. Bahkan diklaim oleh para pelaku industri buku di sana, pada 2021 dan 2022 sebagai puncak tertinggi penjualan e-book dalam sejarah mereka.
Â
Sebagai data pribadi, pada 2020 lalu penjualan e-book saya meningkat ratusan persen. Jumlah royalti yang saya peroleh dari penjualan e-book di penerbit Elex Media (melalui Gramedia Digital dan Google Playbook), nyaris sama dengan jumlah royalti buku cetak. Terutama melalui buku terlaris "Belajar Goblok dari Bob Sadino".
Â
Pun demikian penerbit buku digital Pena Kreativa, yang saya bangun dan berjualan di Google Playbook. Selama 2021 lalu, jumlah penjualan buku digital kami meningkat lebih dari 200% dibanding tahun 2020. Tahun ini, selama satu semester pertama ini, sudah terjadi peningkatan sekitar 200% lagi. Padahal, hanya melalui toko Google Playbook. Belum di Amazon Kindle dan Gramedia Digital.
Â
Data-data tersebut menunjukkan bahwa penjualan buku digital (termasuk audio book) memang mengalami peningkatan. Jumlah buku digital yang dijual di Google Playbook dan Gramedia Digital pun, terus bertambah secara signifikan. Hal itu dapat menjadi gambaran terjadinya perubahan besar, akibat dari disrupsi yang diakselerasi oleh Pandemi Covid-19.
Â
Kalau sekarang Anda -- pembaca -- masih enggan membeli buku digital, atau tak mau membacanya, dengan beragam alasan, ya tentu rugi sendiri, karena dunia akan menuju ke sana. Kalau Anda -- penulis -- tidak mau terjun ke dunia buku digital, juga rugi sendiri, karena jumlah pembaca buku digital, setiap hari terus bertambah.
Â