Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Segenggam Kisah Ngaji Literasi di Palembang (2)

24 Agustus 2022   12:16 Diperbarui: 24 Agustus 2022   12:38 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"17 Agustus 1945, itulah hari Kemerdekaan kita..." lagu wajib setiap 17 Agustus menggema di kompleks Sekolah Unggul Islam Al Fahd Jln. Mayjen Noerdin Pandji, Plaju Darat, Kec. Plaju, Kota Palembang. Kami, rombongan dari Jakarta dan manajemen toko buku Gramedia Siburian Palembang, hadir sebagai tamu undangan.

Jalannya upacara yang diawaki oleh para siswa SMA tersebut, mengingatkan saya pada rutinitas upacara di SMA Taruna Nusantara Magelang, tempat selama tiga tahun menempa diri. Derap langkah kaki paskibraka membawa kembali kenangan itu. Meski sudah lewat sekitar 30 tahun yang lalu.

Meski bukan undangan dari Istana Negara, cukuplah bagi saya mengenang jasa para pahlawan bangsa yang memerdekakan bangsa ini. Anak-anak muda generasi penerus bangsa di sekolah ini (level SD -- SMA) menunjukkan optimisme dalam diri, bahwa negeri ini masih punya harapan besar untuk mencapai tujuan nasionalnya.

Foto: dok pribadi
Foto: dok pribadi

Setelah upacara selesai, ratusan siswa SMP dan SMA Unggul Al Fahd berkumpul di aula yang bisa menampung sekitar 500 orang. Mereka duduk lesehan. Sebelah kanan panggung duduk siswa putra, dan sebelah kiri panggung siswa putri. Suara mereka seperti lebah... semoga kelak menyengat dengan penuh semangat membangun bangsanya. Mereka sejenak senyap dan kemudian kompak menyanyikan lagu 17 Agustus yang diiringi oleh alat musik rebana. Suasana kemerdekaan kembali menggema.

Pembicara dalam acara ini, seorang penulis muda penuh talenta dan inspiratif Mohd. Adrizal. Dosen di Universitas Jambi ini sudah menelurkan beberapa buku di Quanta, antara lain "Untuk Seseorang yang Tertulis di Lauhul Mahfuz" dan "Cinta Di Bait Doa". Suara penuh semangat dan lantangnya mampu menghipnotis para siswa.

Sebagian besar siswa terlihat sangat antusias. Pada sesi bertanya, mereka dengan semangat mengajukan pertanyaan. Lagi-lagi, semangat para siswa itu meyakinkan saya, bahwa masa depan bangsa ini, amat cerah!

---------

Foto: dok pribadi
Foto: dok pribadi

"Kindly all participant, please to stand up to sing Indonesian Anthem, Indonesia Raya..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun