Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengenal Theta, Si Penentu Kesuksesan Manusia

21 Maret 2022   17:21 Diperbarui: 21 Maret 2022   17:28 1661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Sumber foto: www.stock.adobe.com)

Anda mungkin sudah tahu Thor, dewa mitos bangsa Nordik yang punya kekuatan super. Dewa dengan senjata andalan berupa petir dan api. Dalam film besutan Marvel, Thor digambarkan berbeda dengan mitos Nordik tersebut. Sedikit lebih manusiawi. Bukan dewa biasa.

Bagaimana dengan Theta? Siapa Dia? Seperti nama seorang perempuan. Apakah dia seorang dewi, yang tidak kalah hebat dibanding Thor? Benarkah dia yang menentukan kesuksesan seorang anak manusia?

Betapa hebatnya! Silakan membayangkan...

Kali ini saya ingin mengajak Anda untuk mengenal Theta. Ternyata, Theta yang satu ini sama sekali berbeda dengan Thor. Kalau urusan kekuatan, Theta ini justru lebih hebat dibanding Thor. Sayang sekali, hanya sedikit manusia yang menyadari kehebatan Theta. Padahal, setiap orang memilikinya. Nah lho. Jadi siapakah Theta ini?

Theta adalah salah satu dari lima jenis gelombang otak manusia. Para ahli otak membagi gelombang otak menjadi 5 jenis.

  • Gamma
  • Beta
  • Alpha
  • Theta
  • Delta

Kelima gelombang otak itu diukur berdasarkan satuan frekuensi Hertz (Hz). Satuan ini biasanya dipakai untuk menentukan kekuatan gelombang elektromagnetik di udara untuk keperluan radio, televisi, handlhone, dan beragam alat elektronik lainnya. Urutan satu sampai lima jenis gelombang otak di atas, berdasarkan yang paling kuat sampai yang paling rendah frekuensinya. 

Setiap gelombang otak tersebut berpengaruh besar terhadap cara berpikir, berperasaan (emosional), dan bertindak seorang manusia. Berbeda jenis gelombangnya, beda pula pengaruhnya.

Gamma, gelombang otak dengan frekuensi paling tinggi. Biasanya terjadi pada saat kita dalam kondisi amat sadar, terutama ketika pikiran dan emosi seseorang sangat aktif. Misal sedang berolahraga yang perlu tenaga, pikiran, dan emosi yang tinggi. Bahkan, meluap-luap. Sangat emosional. Ketika seseorang marah, maka kondisi gelombang otaknya berada pada gelombang Gamma. 

Para ahli menyebutkan, jika seseorang lebih banyak berada di gelombang Gamma, maka kondisi kesehatannya baik fisik maupun mental akan bermasalah. Gelombang ini sebaiknya dihindari.

Beta, kondisi gelombang otak kita pada saat sadar. Kita beraktivitas sehari-hari, makan, minum, berbicara, bekerja, dan sebagainya, berada pada kondisi otak sadar gelombang beta. Sebagian besar otak manusia normal berada pada gelombang beta dalam menjalani kehidupan.

Alpha, gelombang otak manusia pada saat rileks, santai, damai, tenang... Frekuensinya lebih lemah dibanding Gamma dan Beta. Biasanya, manusia yang lebih banyak berada pada gelombang alpha, cenderung sehat wal afiat fisik dan mentalnya.  

Sebelum ke Theta, saya perkenalkan dulu gelombang Delta. Gelombang otak paling lemah. Hanya terjadi ketika seorang manusia tertidur lelap. Istirahat total. Otak masih bekerja tapi sangat sedikit, sehingga gelombangnya lemah. Pada saat inilah, seluruh sel tubuh melakukan kerja bakti memperbaiki diri. Oleh karenanya, seorang manusia wajib istirahat cukup agar tetap sehat.

Nah, inilah yang ditunggu-tunggu, Theta gelombang otak alam bawah sadar. Atau sebagian ahli menyebutnya sebagai pikiran bawah sadar (PBS) alias subconscious mind. Gelombang Gamma, Beta, dan Alpha berada pada pikiran sadar (PS) atau conscious mind. Sedangkan Delta, pikiran tidak sadar. Para ahli sepakat -- saya juga sangat setuju dan berupaya selalu mempraktikkannya -- bahwa PBS yang berada pada gelombang Theta sebagai pengendali sebagian besar kehidupan seorang manusia. Kok bisa?

Selidik punya telisik, ternyata karakter otak manusia yang khas, unik, dan sangat hebat ini, ada pada saat gelombang Theta. Tidak di Delta, tidak di Alpha, tidak di Beta, apalagi di Gamma.

Otak manusia yang punya daya tangkap luar biasa, ya si Theta.

Otak manusia yang punya intelegensia tak terbatas, ya si Theta.

Otak manusia yang tidak bisa membedakan mana imajinasi dan kenyataan, ya si Theta juga.

Serta seabrek kelebihan otak manusia, sebagian besarnya berada pada gelombang Theta.

Pikiran bawah sadar milik si Theta-lah yang membuat manusia tidak perlu berpikir untuk bernapas, mengalirkan darah, mengatur detak jantung, dan fungsi tubuh lainnya. Si Theta menjalankannya secara otomatis.

Sayang sekali, sebagian besar manusia jarang menyapa si Theta; Malas bersinggung secara positif dengan Theta; Sering lupa memberi asupan bergizi buat si Theta; Cenderung mengabaikan Theta. Kasihan sekali... Padahal, si Theta ini bisa dihadirkan setiap saat. Menjelang tidur, bangun tidur, dalam kondisi sangat rileks, sangat tenang, dan sangat damai, Theta pasti hadir.

Dalam komunikasi intrapersonal, peran Theta ini sangat vital. Komunikasi dengan diri sendiri, ya dengan si Theta ini. Seperti saya ulas dalam artikel lainnya, komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal) adalah rahasia kehidupan terbesar. Anda akan berhasil berkomunikasi dengan siapa pun, termasuk dengan alam semesta, setelah Anda sukses berkomunikasi dengan diri sendiri. 

Manajemen diri, control diri, pengelolaan diri, hanya bisa sukses jika Anda piawai berkomunikasi dengan diri sendiri. Dan, itu adalah komunikasi pada saat otak berada pada gelombang Theta.

Dalam dongeng-dongeng masa lalu, sering muncul kisah jagoan yang menjadi amat hebat setelah sekian lama bertapa. Dengan bumbu dapat wangsit, ilmu dari langit, dan sebagainya, petapa tersebut keluar dari gua atau turun gunung untuk menumpas kejahatan. Padahal, selama bertapa itu, dia melakukan komunikasi intens dengan Theta... Tidak mistis-mistis amat kan? BIsa dijelaskan secara logika. Meskipun pada kenyataannya, kemampuan otak kita khususnya si Theta, seringkali berada di luar nalar biasa.

Sesuai dengan judul artikel ini, maka dapat disimpulkan, bahwa gelombang otak Theta merupakan penentu sukses dan tidak suksesnya seseorang. Jika Anda mau sukses di bidang masing-masing, silakan pelajari Theta lebih dalam, dan mulailah bergaul dengannya.  

Selamat mencoba...

Catatan:

Pada arikel selanjutnya, saya akan berbagi tentang bagaimana komunikasi intrapersonal yang efektif dengan si Theta. Tunggu ya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun