Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Rahasia Bupati Malinau Produktif Menulis Buku

12 Agustus 2020   08:21 Diperbarui: 13 Agustus 2020   21:07 1246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Bapak kan sibuk, kapan waktu bapak menulis?" tanya seorang peserta via aplikasi zoom dalam acara peluncuran buku Kaltara Rumah Kita, 8 Agustus lalu di Cafe Tubu Malinau Kaltara.

"Pak, bagaimana bapak mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga, tapi masih mampu menulis buku?" tanya peserta yang lain, juga melalui aplikasi Zoom.

-------------

Pertanyaan senada muncul dari banyak kalangan. Memang cukup mengherankan buat sebagian orang, melihat pencapaian Dr. Yansen TP., M.Si., Bupati Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara ini, dalam menulis buku.

Selama menjabat sebagai kepala daerah sejak 2011, ia sudah berhasil menelurkan enam judul buku. Bukan sembarang buku pula. Isinya berbobot tentang konsep pembangunan, filosofis, dan budaya. Tak banyak orang yang mampu menuangkan gagasan semacam ini.

  • Gerdema (Gerakan Desa Membangun)
  • Revolusi dari Desa (Saatnya Percaya Sepenuhnya kepada Rakyat dalam Pembangunan)
  • Revolusi RT (Strategi Pembangunan Berbasis Komunitas)
  • Budaya Lundayeh Idi Lunbawang (Budaya Serumpun di Dataran Tinggi Borneo)
  • Hidup Bersama Allah jadi Produktif
  • Kaltara Rumah Kita (Kabupaten dan Kota sebagai Pilar Provinsi)

Setiap buku tak kurang dari 250 halaman, dengan buku berukuran besar minimal 15x23cm. Saat ini pun, Yansen TP., sedang menyiapkan tiga buku lagi, yang akan meluncur tahun ini atau paling lambat awal tahun depan, sebelum masa jabatannya sebagai bupati berakhir.

Wajar jika banyak orang mempertanyakan kapan sang bupati punya waktu menulis?

Mungkin pula ada yang menduga dia tidak menuliskannya sendiri, melainkan dituliskan oleh penulis profesional (semacam ghostwriter) seperti tokoh-tokoh besar lainnya.

Saya berani menjamin bahwa seluruh buku tersebut adalah karya tulisnya sendiri. Jika pun ada keterlibatan penulis profesional, lebih kepada hal-hal teknis kepenulisan seperti penyuntingan dan keselarasan untuk kepentingan penerbitan.

YTP - panggilan populernya, memang seorang intelektual, punya visi jauh ke depan dan selalu berhasil merealisasikan visinya. Dia menuliskan apa yang dilakukannya, dan melakukan apa yang dituliskannya.

Kebiasaan sejak Masa Muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun