Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gebrakan Hebat Literasi dari Batas Negeri

14 Januari 2020   07:45 Diperbarui: 14 Januari 2020   07:45 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pelatihan menulis diserta yoga? Bisa. Bahkan sangat bagus. Setiap orang yang mau menulis pasti butuh kebugaran tubuh. Yoga mampu menjadikan seseorang menjadi bugar. Menulis juga membutuhkan konsentrasi dan fokus pikiran. Yoga mampu menjadikan seseorang lebih fokus dan konsentrasi. Penulis juga butuh kreativitas. Yoga mampu membuat seseorang relaks sebagai salah satu syarat lahirnya kreativitas.

Dokpri
Dokpri
Belum banyak pelatihan menulis yang melibatkan yoga di dalamnya. Dr. Yansen T.P., menjadi pelopor pelatihan menulis yang disertai oleh yoga. Instrukturnya berasal dari Indonesia Yoga School (IYS) Jakarta -- Emma Rachmayanti. Sebagian besar peserta baru pertama kali mengenal yoga, dan baru pertama kali pula menggerakkan tubuhnya dengan metode yoga. Mereka sangat antusias.

Dokpri
Dokpri
Pelatihan berlangsung selama dua hari 10-11 Januari 2020, di pusat pelatihan Bangabak, Malinau Kalimantan Utara. Pemerintah pusat mengkategorikan Malinau sebagai wilayah terpencil. Suatu hal luar biasa, sebuah pelatihan menulis diserta yoga. 

Selain yoga, para peserta juga mendapatkan semangat melalui sesi motivasi. Bukan sembarangan motivasi karena dibawakan langsung oleh motivator nasional Saut "Mr. Spirit Indonesia" Sitompul. Saut adalah ahlinya di bidang etos kerja.  

Hadir sebagai pembicara Masri Sareb Putra - penulis putra asli Dayak, Dodi Mawardi - penulis buku laris Belajar Goblok dari Bob Sadino, dan Saptono Raharjo -- Chief Editor Bhuana Ilmu Populer (BIP) penerbit Gramedia Grup.   

Dokpri
Dokpri
Peserta pelatihan berasal dari beragam kalangan di Malinau mulai dari siswa SMA/SMK, para guru, karyawan, sampai ASN dan pejabat pemerintah Kabupaten Malinau. Bahkan Bupati dan Sekda Malinau pun ikut serta. Bupati Malinau tampil sebagai inspirator buat para peserta. Dia hadir penuh selama dua hari dan tak henti-hentinya memberikan inspirasi kepada seluruh peserta.  

Sang Bupati memang pegiat literasi. Pejabat langka. Giat membaca, menulis, mengajak warganya menulis, dan mencerahkan orang lain lewat buku. Handoko Widagdo, pegiat literasi di Kaltara menilai, warga Malinau beruntung punya bupati seperti Yansen. Semangatnya melampaui para pejabat lain di seluruh Indonesia dalam hal literasi. Handoko berpendapat, Malinau unggul dalam hal semangat literasi.

Dokpri
Dokpri
Para peserta ternyata punya motivasi tinggi dalam mengikuti pelatihan ini. Mereka ikut bukan karena tugas atau perintah. Beberapa siswa SMAN 1 Malinau bahkan sudah memiliki ide tulisan yang luar biasa, dan tak terpikirkan oleh kebanyakan orang seusianya. Misal Membentuk Malinau Incorporation. "Kalau Indonesia bisa membuat Indonesia Incorporation, Malinau juga pasti bisa," kata siswa kelas 10 itu. Satu peserta lagi punya ide "Mencetak Manusia Malinau sebagai Pancasila Berjalan..." Ide peserta lain pun tak kalah keren. Semuanya didasari oleh semangat membangun Malinau.

Luar biasa... Begitu komentar para pelatih dan mentor menanggapi ide peserta. "Itu ide yang beyond dari usianya, dari kita semua. Lompatan pikirannya jauh sekali," kata Sapto Raharjo. Sebagai pembicara sesi terakhir dari pelatihan, Sapto menjanjikan peserta dapat menerbitkan bukunya lewat grup Gramedia

Panitia berencana akan mengumpulkan tulisan para peserta dalam sebuah buku bersama, dengan tema "Pembangunan Berbasis Komunitas". Bersiaplah, beberapa rekor lagi akan tercipta di Malinau. Lokasi boleh terpinggir dan terpencil, tapi semangat literasi mereka, beberapa langkah di depan.

Jangan malu untuk belajar ke sana, atau mencontek gebrakannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun