“Kyai selalu berdoa seperti itu?” saya ingin memastikan.
“Iya… walaupun kita tahu, zaman sekarang suliit menemukan pemimpin yang adil dan amanah. Tapi Allah melarang kita untuk berputus asa,” pungkasnya.
-------
Setelah bertemu dengan kyai kampung itu, saya mulai tenang. Kepala yang cenut-cenut melihat berita di teve yang begitu hiruk pikuk dengan gesekan, konflik, perseteruan, perebutan kekuasan, saling menghujat dan mencaci maki , mulai membaik.
Sesampainya di rumah, mengambil wudhu, sholat lalu bersalawat dan berdoa:
“Ya Allah, amankanlah negeri ku. Damaikanlah negeriku. Jadikanlah pemimpin-pemimpin kami adalah pemimpin yang amanah dan adil. Yang lebih mementingkan kepentingan orang banyak dibanding kepentingan pribadi dan golongannya.”
Doa yang diajarkan kyai kampung itu.
Tidak mesti berteriak-teriak untuk berkontribusi pada bangsamu.
Tidak harus selalu berpeluh keringat untuk negaramu.
Minimal dengan berdoa pun, sudah cukup.
Mari kita doakan Indonesia agar kembali damai, aman, nyaman, menentramkan dan menenangkan buat seluruh rakyatnya untuk beraktivitas serta menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing.