Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reaksi Dahsyat TNI terhadap Australia

5 Januari 2017   19:42 Diperbarui: 5 Januari 2017   20:11 3975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TNI menghentikan sementara kerjasama militer dengan Australia. Sebuah keputusan berani dan tegas, yang sesungguhnya butuh pertimbangan matang. Keputusan ini hanya beberapa hari setelah keputusan berani lainnya yang dilakukan Menteri Keuangan Sri Mulyani terhadap lembaga keuangan raksasa dunia J.P. Morgan. Dua keputusan ini bolehlah saya anggap sebagai hal dahsyat yang jarang-jarang terjadi.

Dalam konteks kedaulatan bangsa, TNI melakukan keputusan yang tepat sebagai reaksi terhadap sikap oknum militer Australia yang melecehkan Indonesia. Mereka masih saja mengutak-atik serta mengungkit kedaulatan dan harga diri bangsa, terkait Timor Leste dan Papua. Apalagi kali ini, mereka juga berani melecehkan dasar negara Pancasila dengan plesetan Pancagila. Sebuah hal yang menurut Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, tidak dapat ditolerir.

Meski Indonesia dan Australia bersahabat dan bertentangga, namun kalau sudah memasuki wilayah kedaulatan dan harga diri bangsa, maka masing-masing pihak wajib menjaga diri. Panglima TNI menunjukkan bahwa Indonesia sebagai sebuah negara, tidak takut dengan kekuatan manapun. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati. Apalagi TNI merupakan salah satu garda terdepan dalam mempertahakan NKRI.

Pasti ada efek lanjutan dari keputusan tersebut. Namun, kita sama sekali tidak boleh khawatir dan takut. Risiko dalam mempertahankan kedaulatan dan harga diri bangsa memang besar. Tapi apapun itu harus dihadapi dengan gagah berani dan rasa percaya diri tinggi.

Australia adalah negara tetangga yang unik. Berbeda dengan negara tetangga lain seperti Papua Nugini, Brunei Darusalam, Timor Leste, Filipina, Singapura atau Malaysia. Australia lebih dipersepsikan sebagai negara barat yang berada di timur. Karakter mereka adalah negara barat, yang berpikiran maju, demokratis, dengan kondisi masyarakat yang lebih makmur. Indonesia masih dalam kondisi bertolak belakang. Kita adalah negara berkembang. Sebagian masyarakat kita masih miskin dan kurang terdidik. Perbedaan itu berpengaruh terhadap cara pandang masing-masing.

Sebagian masyarakat Australia menganggap sebelah mata Indonesia. Buat mereka, Indonesia adalah negara besar, tapi tidak punya kekuatan besar. Atau belum punya kekuatan besar. Sedangkan sebagian masyarakat kita, menganggap orang Australia sebagai negara yang sombong. Khas cara pandang manusia inferior, terhadap pihak yang lebih superior.

Hubungan anttara pemerintah Indonesia – Australia pun cenderung demikian. Selama berdekade-dekade, pemerintah Indonesia inferior. Australia berani melakukan berbagai hal yang kadang merugikan Indonesia. Apalagi jika yang berkuasa adalah salah satu partai dominan, yang ‘sinis’ terhadap Indonesia.

Namun, kondisi tersebut mulai sedikit demi sedikit berubah sejak era reformasi. Indonesia mulai menyusun diri menjadi sebuah kekuatan yang seharusnya diperhitungkan oleh tetangga berisik itu (meminjam istilah Sir Alex Ferguson, manajer klub sepakbola Manchester United, terhadap tetangganya Manchester City).

Saya masih ingat bagaimana marahnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap pemerintah Australia beberapa tahun silam dalam kasus penyadapan, ketika Australia dipimpin oleh PM Tony Abbott. Saat itu, Australia terlihat khawatir juga. Berbagai media internasional menyoroti kasus itu dengan sudut pandang yang berbeda dibanding ketika Indonesia masih inferior terhadap negeri Kanguru tersebut.

Kini, dengan sikap berani dan tegas TNI, Australia seharusnya makin mengubah sikap mereka terhadap tetangganya ini. Bahwa Indonesia adalah negara besar, yang akan segera menjadi lebih besar bahkan dibanding Australia (anggota G20 setara dengan Australia). Indonesia memiliki kekuatan militer yang tidak dapat diremehkan (termasuk 20 besar terkuat dunia). Indonesia adalah negara yang punya harga diri, dan siap melakukan apapun untuk mempertahakan NKRI dan harga dirinya. Kita akan dahsyat kalau seluruh potensi kekuatan bersatu padu dalam kepentingan yang sama.

Bravo TNI, majulah Indonesiaku!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun