Mohon tunggu...
Dodi Mawardi
Dodi Mawardi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Writerpreneur, Pendidik, Pembicara

Penulis kreatif sudah menghasilkan puluhan buku, antara lain Belajar Goblok dari Bob Sadino dan Belajar Uji Nyali dari Benny Moerdani. Selain aktif menulis, juga sebagai dosen, pendidik, dan pembicara bidang penulisan, serta komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Laskar Pena Hijau Kampanye Peduli Bumi Lewat Tulisan

24 Agustus 2015   09:33 Diperbarui: 24 Agustus 2015   09:33 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bumi makin merana. Bumi kian meringis. Manusia harus bertindak untuk menyelamatkan bumi, rumah manusia satu-satunya. Tidak ada kata terlambat. Yayasan Bhakti Suratto/YBS (yang menaungi Sekolah Alam Cikeas, Rumah Sehat Cikeas dan Rumah Peduli Anak TKI) bersama Sekolah Menulis Kreatif Indonesia (SMKI) dan Rayakultura, menunjukkan kepedulian terhadap bumi dengan membentuk Laskar Pena Hijau (LPH), pada Sabtu 22 Agustus 2015 di kampus Sekolah Alam Cikeas – Puri Cikeas.

Laskar Pena Hijau adalah komunitas penulis (sastra dan non sastra) yang peduli terhadap lingkungan hidup. Mereka akan menulis beragam isu tentang lingkungan, juga bermain drama dan pentas, pembacaan puisi serta gerakan langsung pro lingkungan seperti penanaman pohon dan pembersihan sampah.

 

YBS memberikan beasiswa pelatihan Pena Hijau kepada 30 penulis yang berasal dari beragam kalangan, dengan mentor sastrawan Naning Pranoto. Pelatihan berlangsung setiap Sabtu, dimulai sejak 22 Agustus lalu. Setelah selesai pelatihan, seluruh anggota Laskar Pena Hijau wajib menulis dan mengkampanyekan semangat kepedulian terhadap lingkungan, melalui beragam media massa, internet dan media sosial.

 

Ketua Umum YBS – Suratto Siswodihardjo mendukung penuh gerakan ini. “Selama ini kami sudah melakukan gerakan peduli hijau dengan membangun Sekolah Alam Cikeas pada 2006 lalu. Kini kami ingin terus melakukannya dengan fokus pada konservasi alam, konservasi manusia dan konservasi budaya…”

 

Naning Pranoto, motor penggerak sastra hijau lewat Rayakultura.net mengaku gembira dengan kerjasama dan pembentukan Laskar Pena Hijau. “Cukup sulit mencari pihak yang mau mendukung gerakan sastra hijau. Saya bersyukur bisa bekerja sama untuk merawat dan melestarikan bumi, rumah kita satu-satunya.”

 

Pengelola Sekolah Menulis Kreattif Indonesia – Dodi Mawardi mengungkapkan, gerakan peduli lingkungan sangat tepat jika digaungkan melalui tulisan, baik sastra maupun non sastra. “Tulisan memiliki efek yang luar biasa. Maka, sungguh tepat jika gerakan peduli bumi dikampanyekan lewat tulisan. Kita punya banyak penulis hebat, yang jika disinergikan untuk tujuan mulia, maka haslnya akan luar biasa!”

 

Para peserta beasiswa penulisan Laskar Pena Hijau berasal dari beragam kalangan, mulai dari sastrawan, wartawan, penulis, blogger, pengusaha, guru, mahasiswa, pelajar sampai ibu rumah tangga. Karena keterbatasan lokasi, maka peserta angkatan pertama ini lebih banyak berasal dari wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Tugas Laskar Pena Hijau selain mengkampanyekan peduli lingkungan juga ikut mensukseskan pergelaran Indonesia Green Writers Festival 2016 mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun