Pendidikan Tahun 2023 ini mengambil tema "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar". Berbagai program-program Merdeka Belajar yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek salah satunya ialah Kurikulum Merdeka sebagai transformasi pendidikan. Pendidik dan tenaga kependidikan diharapkan saling berkolaborasi membudayakan dan memeriahkan semarak merdeka belajar di dalam kelas. Salah satu langkah jitu yang dapat dilakukan dalam menumbuhkan pembelajaran bermakna dan berpihak pada murid ialah dengan pembelajaran terdiferensiasi. Â
Pada peringatan HariA. Tantangan dalam Proses Pembelajaran
Dalam proses pelaksanaan pembelajaran terdiferensiasi para pendidik masih menemukan beragam tantangan. Masih banyak pendidik sering memaksa murid untuk mempelajari bahan ajar yang diberikan. Misalnya, kita memberi setumpuk buku untuk dibaca. Murid dipaksa untuk menghapal dan mempelajari materi hanya dari satu sumber belajar. Jika kita perhatikan, tidak sedikit murid yang kurang tertarik dan bahkan tidak mempelajari dengan maksimal bahan ajar itu.
Kita sebagai pendidik sering menyuruh murid mengerjakan tugas dengan bentuk sama. Salah satu contohnya kita menyuruh semua murid membuat satu jenis tugas, misalkan poster. Bagi murid yang senang dengan seni mungkin akan sangat menyukai tugas dengan jenis ini. Namun, tidak bisa dipungkiri pasti ada murid yang tidak menyukai atau belum mampu dalam membuat poster. Justru pendidik dengan bangga memamerkan hasil karya murid di kelas bahkan di media sosial, tetapi apakah mereka juga sebangga itu?
B. Pentingnya Asesmen Awal Pembelajaran
Kita dapat mengetahui minat murid dengan melakukan asesmen awal pembelajaran. Pelaksanaannya juga sederhana, misal bertanya secara langsung tentang apa yang mereka sukai, atau mengisi angket sederhana. Lalu kita bisa memetakan ragam minat murid. ). Untuk mengetahui asesmen kemampuan awal, pendidik merancang 10 soal sederhana untuk mengetahui kesiapan murid menerima materi yang diajarkan. Dan asesmen dalam bentuk angket/survei dilakukan untuk mengetahui perasaan murid, minat dan juga gaya belajar mereka. Hasil dari asesmen awal pembelajaran ini pendidik gunakan untuk memperbaiki kembali modul ajar/rpp yang telah saya buat sehingga lebih sesuai dengan kebutuhan murid.
C. Ragam Bahan Ajar yang Menyenangkan
Pendidik bisa menyediakan bahan ajar beragam sesuai gaya belajar murid. Misalkan artikel, komik, video, siniar/podcast, lembar percobaan dan sebagainya. Pendidik tidak harus membuat sendiri bahan ajar yang beragam, tetapi bisa mengadopsi yang sudah ada dan sesuai dengan kebutuhan murid. Namun, hal yang perlu diperhatikan adalah murid dibolehkan untuk memilih bahan ajar yang akan mereka pelajari. Kita tidak membatasi murid dalam memilih. Contohnya murid visual hanya disuruh mempelajari bahan ajar visual saja. Berikan bebaskan mereka mempelajari bahan ajar sesuai keinginan mereka saat itu.
Â
D. Membentuk Kelompok Belajar
Pendidik membentuk kelompok murid yang dapat membiasakan kolaborasi. Juga melakukan proses pembelajaran seperti: diskusi kelompok, kuis bersama, pengamatan, percobaan sederhana, gamifikasi dan sebagainya. Saat membentuk kelompok, pendidik tidak menggabungkan murid yang mahir semua atau sebaliknya. Bentuklah kelompok pemahaman yang berbeda, sehingga dapat tercipta tutor sebaya.