Mohon tunggu...
Fadly RasyidMaulana
Fadly RasyidMaulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Indonesia

Suka makan, travelling, main basket, baca buku

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mentalitas Sosial yang Rapuh terhadap Perawat Pria

18 Desember 2022   11:21 Diperbarui: 18 Desember 2022   11:39 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: International Journal of Africa Nursing Science

Tidak menutup realita bahwa minat pria di profesi keperawatan rendah karena konstruksi mentalitas sosial yang sudah rapuh mulai dari awal. Banyak orang yang tidak tahu bahwa sebenarnya perawat pada pria sudah ada sebelum perang salib (Berman et al., 2016). 

Mengapa hal demikian bisa terjadi? Ketika perang salib, para pria berjuang mati-matian untuk membela negara dan keyakinannya, tentu pada perang wanita dan anak-anak tidak diikutsertakan sehingga perawatan bagi korban perang yang terluka pada waktu diberi perawatan oleh laki-laki yang merangkap sebagai pejuang perang. Tak sampai disitu, kontribusi perawat pria terhadap profesi keperawatan itu nyata, dibuktikan dengan pembentukan Organisasi yang bernama Men in Nursing yang dibentuk oleh Steve Miller yakni seorang perawat yang terampil di Michigan. 

Sedangkan di Chicago, Luther Christman membentuk suatu organisasi yang berisi komunitas perawat pria, seiring berjalannya waktu kedua organisasi bergabung menjadi satu kesatuan yang bernama National Male Nurses Association dengan tujuan meningkatkan banyaknya pria yang masuk ke profesi keperawatan. 

Salah satu tokoh keperawatan yang menakjubkan yaitu Luther Christman, selain membentuk organisasi yang berisikan komunitas perawat pria namun disisi lain beliau mendapat banyak prestasi yang telah diperolehnya seperti perawat pria pertama yang menjabat sebagai presiden ANA, orang yang pertama terpilih di America Academy Of Nursing (Beliau mendapat gelar "Living Legend") dan orang yang pertama dilantik sebagai ANA hall ketenaran atas kontribusinya yang luar biasa pada keperawatan (O'Lynn & Tranbarger, 2007). 

Kontribusi pada perawat pria di Indonesia juga tak kalah penting, contohnya ketika Pandemi COVID 19 para perawat pria memiliki kekuatan dan stamina yang relatif lebih kuat ketika merawat pasien COVID 19 sehingga perawat pria menjadi hal yang disorot oleh media publik.

Meskipun pada kenyataannya profesi keperawata bagi seorang pria memiliki stigma yang kurang baik dari lingkungan dan tempat tinggalnya, namun bukan berarti pria tidak bisa menjadi perawat yang profesional dalam menjalankan tugasnya. Perawat pria bukanlah seorang pria yang feminim apalagi memiliki kepribadian yang homoseksual yang dipandang oleh masyarakat, itu sangat salah. 

Perkataan bahwa karir pria di keperawatan sangatlah kecil, padahal sesungguhnya karena wanita lebih banyak daripada pria hal ini merupakan kesempatan pria bahwa pria juga dapat menjadi perawat profesional dan memiliki tingkat saing yang sedikit. Meskipun karakteristik keperawatan memiliki karakteristik sebagai seseorang yang penuh kepedulian dan rasa kasih sayang, bukankah pria juga sebagai manusia yang dapat memberikan kepeduliannya dan kasih sayangnya kepada orang lain?

Referensi

  • Bell, S. (2013). Operation Male Nurse. BerlfastTelegraph.Co.Uk.
  • Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamental of Nursing: Concept, Process and Practice (10th ed.). Pearson.
  • Kouta C, & Kaite CP. (2011). Gender Discrimination and Nursing: a literature review. 59--63.
  • Kuhse, H., Schklenk, U., & Singer, P. (2016). Bioethics (An anthology) (3rd ed.). John Wiley & Sons Inc.
  • MacWilliams, B. R., Schmidt, B., & Bleich, M. R. (2013). Men in Nursing. AJN, American Journal of Nursing, 113(1), 38--44. https://doi.org/10.1097/01.NAJ.0000425746.83731.16
  • Mukhoirotin, Efendi, S., Limbong, M., Hidayat, W., Rumenung, L. C., Sihombing, R. M., Kadang, Y., Siringoringo, S. N., Cathryne, J., Aji, Y. G. T., Doloksaribu, T. M. T. H., & Lubbna, S. (2021). Pengantar Keperawatan. Yayasan kita menulis.
  • O'Lynn, C. E., & Tranbarger, R. E. (2007). Men in nursing: History, challenges, and opportunities. Springer.
  • Sharma, S. K., Mudgal, S. K., Rawat, R., Sehrawat, S., Mehra, T., & Choudhary, S. (2021). Patient Perception towards males in nursing profession in India, A single Center, cross sectional survey. International Journal Of Africa Science.
  • Wulandari, T. I. P. (2012). Faktor-Faktor Yang Melatarbelakangi Laki-Laki Berprofesi Sebagai Perawat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun