lalu bagaimana cara pemerintah saling bekerja sama dalam melaksanakan dakwah kebudayaan tersebut? berikut 4 hal yang dapat dilakukan:
- Pemerintah harus satu suara terlebih dahulu dan kemudian berkomitmen bahwa dakwah kebudayaan akan dijadikan kegiatan yang berkelanjutan;
- Pemerintah khususya kementrian agama dan kementrian pendidikan dapat bekerjasama menyusun suatu kurikulum yang mana dakwah kebudayaan menjadi substansi didalamnya (misalnya: penafsiran dan pengimplikasian pancasila dan bhineka tunggal ika secara benar, termasuk mengontrol ajaran-ajaran keagamaan agar penerapannya sesuai dengan tafsiran-tafsiran yang hakiki, toleran dan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan);
- Dalam menyusun kurikulum tersebut, legislatif dapat dilibatkan juga dalam hal adanya kebutuhan mengeluarkan produk-produk hukum yang bisa menjadi landasan konsideran menimbang atau mengingat bagi kegiatan dakwah kebudayaan ataupun sebagai landasan sebagai diberlakukannya kegiatan dakwah kebudayaan tersebut secara nasional;
- Dalam memberlakukan dakwah budaya tersebut harus ada kontrol berkala dari pemerintah untuk dilakukan evaluasi dan tindakan tegas atas pelanggaran-pelanggaran yang terjadi atas tidak terlaksanannya dakwah kebudayaan tersebut dengan baik.
Secara rasionalitas segala tindakan yang dilakukan manusia berasal dari struktur pemikiran atau pemahaman dalam pola pikirnya sendiri. Oleh karena itu jika kita mampu menyelesaikan masalah tidak hanya dari batangnya saja (tindakan represif yang sudah berjalan dengan baik) melainkan hingga ke akarnya (dakwah kebudayaan yang belum konkrit terlaksana) niscaya para penegak hukum tidak akan banyak melakukan tindakan represif (penangkapan-penangkapan) bukan karena kecolongan melainkan dalam benak  masyarakat Indonesia sudah tertanam nilai-nilai keagamaan yang menjunjung toleransi dan kemanusiaan sembari mengedepankan nilai-nilai pancasila, bhineka tunggal ika dan demokrasi yang sekaligus juga tercermin dalam tindakannya sehari-hari. Bila hal tersebut bisa terjadi maka pidato natal nasional 2016 Presiden Jokowi akan menjadi kenangan yang indah karena nyata implikasinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H