Mohon tunggu...
Suciningsih
Suciningsih Mohon Tunggu... Guru - Indahnya Berbagi

Menjadi Berarti dengan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Workshop "Pengembangan Pembelajaran Berbasis Digital"

22 Desember 2023   20:58 Diperbarui: 22 Desember 2023   21:25 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pekuncen, Rabu 20 Desember 2023, MA Muhammadiyah Pekuncen Kab. Banyumas menyelenggarakan kegiatan Workshop dengan tema "Pengembangan Pembelajaran Berbasis Digital" bagi guru SD, MI, MTs, MA Muhammadiyah Se-Kecamatan Pekuncen,  dengan narasumber utama Suciningsih, S.Pd.I., M.Pd.

Kegiatan Worshop tersebut bertujuan untuk lebih meningkatkan kompetensi guru di abad 21. Peningkatan kompetensi guru akan sangat berpengaruh terhadap mutu pendidikan di madrasah. 

Edi Siswanto, S.Pd.I. selaku kepala MA Muhammadiyah Pekuncen Kab. Banyumas berharap kedepannya guru mau beradaptasi dengan teknologi yakni dengan memanfaatkan teknologi sebagai media belajar. 

Harapan tersebut disambut hangat oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pekuncen, Basirin, S.Pd.I., dalam pembinaannya disampaikan bahwa tupoksi guru harus ditingkatkan. 

Selain itu, ketua Majelis Dikdasmen cabang Pekuncen, Riyanto, S.Pd., menghimbau agar guru memanfaatkan medsos sebagai "Publik Relations" agar masyarakat luas tahu keberadaan dan potensi madrasah kita. 

Workshop dengan tema "Pengembangan Pembelajaran Berbasis Digital" tersebut diawali dengan mengurai tema menjadi dua variabel, yakni Pengembangan pembelajaran dan berbasis digital, di mana keduanya memiliki uraian masing-masing.

Pengembangan Pembelajaran dilakukan karena adanya perubahan peradaban, perubahan peradaban sangat berpengaruh terhadap perubahan lingkungan, kecepatan perkembangan teknologi, persaingan global, serta peningkatan keterampilan.

Mengapa harus pembelajaran berbasis digital? beberapa yang menjadi alasan yakni aksesibilitas yang cepat, fleksibilitas waktu dan tempat, peningkatan akses keterampilan digital, dan pembaruan konten yang cepat.

Lantas, bagaimana seorang guru memulai perubahan tersebut tanpa dipaksa? 

1. Memperbaiki mindset (pola pikir), mengubah fixed mindset menjadi growth mindset, serta menghindari perbandingan yang tidak sehat.

2. Seorang guru harus bisa menerima perubahan sebagai sebuah kebutuhan, guru memiliki sikap terbuka dan responsif terhadap perubahan, dengan sikap ini, guru dapat membentuk masa depan yang lebih baik dan memuaskan.  Guru juga harus mau meninggalkan zona nyaman, mengapa? karena bisa saja sebenarnya  guru tersebut memiliki potensi yang  bisa digali.

3. Memperbaiki Pertemanan, karena hubungan sosial yang sehat dan positif memiliki dampak signifikan pada kesejahteraan mental dan emosional. Memperbaiki pertemanan adalah investasi dalam kesejahteraan emosional dan sosial,  Hubungan sehat dan positif memberikan fondasi yang kuat untuk menjalani kehidupan yang lebih memuaskan dan bermakna.

Selanjutnya guru dapat memilih berbagai platform digital untuk mengembangkan pembelajarannya. Salah satu yang dilakukan hari ini yakni membuat video dengan media Canva. 

Guru berlatih Canva dengan antusias dan menghasilkan video yang menarik tentang mata pelajaran tertentu. Hasil akhir, guru mengunggah video tersebut pada media sosial masing-masing.

Dengan membuka diri dan merespon perubahan, maka kreativitas pun muncul, menghasilkan inovasi yang setiap individu akan tampak perbedaannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun