Mohon tunggu...
Suciningsih
Suciningsih Mohon Tunggu... Guru - Indahnya Berbagi

Menjadi Berarti dengan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar

25 September 2022   18:41 Diperbarui: 25 September 2022   18:43 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merdeka belajar, sebuah kebijakan baru dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, nadiem Makarim, dengan mengusung konsep kemerdekaan dalam berfikir. Pada tahun 2022 ini, semua sekolah bisa memilih kurikulum yang akan dipakai pada satuan pendidikannya, diantaranya kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum merdeka. 

Terdapat tiga tahap adopsi penerapan kurikulum merdeka, yakni :

1. Tahun pertama pelatihan, kemudian pada tahun kedua penerapan.

2. Tahun pertama pelatihan dan penerapan dengan kompleksitas sederhana (belajar sambil praktek); 

3. Tahun pertama pelatihan dan penerapan dengan kompleksitas sedang.

Penerapan kurikulum merdeka pada satuan pendidikan dasar, pada tahun pelajaran 2022/2023 sudah mulai diberlakukan untuk kelas 1 dan 4 bagi sekolah piloting.

Kompleksitas penerapan kurikulum merdeka, diantaranya :

1. Kompleksitas sederhana, yaitu mengikuti contoh yang disediakan oleh pemerintah. Disediakan segala sesuatunya, yang terdiri dari modul ajar, asesmen, dan merancang proyeknya.

2. Kompleksitas dasar, yaitu memodifikasi contoh yang telah disediakan, disesuaikan dengan kondisi sekolah masing-masing serta disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

3. Kompleksitas sedang, yaitu mengembangkan kurikulum sesuai konteks sekolah dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat secara luas.

4. kompleksitas tinggi, yaitu mengembangkan kurikulum sesuai konteks sekolah dengan melibatkan warga sekolah dan masyarakat secara luas.

Harapan yang ingin dicapai dari merdeka belajar ini yakni bagaimana setiap satuan pendidikan mampu berinovasi, mampu berkreativitas menciptakan keunikan-keunikan, menciptakan ciri khas satuan pendidikan sehingga antar sekolah akan terdapat perbedaan sesuai keunikan masing-masing.

Profil  Pelajar Pancasila menjadi acuan dan penuntun arah untuk mengembangkan standar kompetensi lulusan yaitu standar isi, standar proses, dan standar penilaian.

Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, salah satu indikatornya yakni terciptanya para pelajar yang memiliki profil pancasila. selanjutnya dari profil pelajar pancasila akan diturunkan menjadi standar kompetensi lulusan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun