Kegiatan  belajar dapat berjalan baik dan efektif sesuai dengan kreatifitas guru dalam memberikan materi dan soal latihan kepada siswa, dari soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa dapat digunakan untuk nilai harian siswa. Untuk  anak  sekolah  dasar  kelas awal  (I  sampai  III) belum  dapat mengoperasikan gawai  maka  dibutuhkan kerjasama  antara  guru  dengan  orang  tua. Bagi  orang tua  yang  tidak  bisa  mendampingi  anak dalam belajar karena kesibukannya bekerja atau kegiatan lainnya, orang tua akan diberi jadwal  belajar  khusus  agar anak bisa  belajar seperti  siswa  yang  lainnya.  Jadi,  adanya kerjasama dan timbal balik antara guru, siswa, dan orang tua yang menjadikan pembelajaran daring menjadi efektif.(Juliawan et al., 2021)
Pembelajaran  daring  pada  masa  pandemi  COVID-19  memberikan  dampak terhadap  kemampuan  anak, seperti  kemampuan berpikir,  bahasa,  matematis,  teknologi,  komunikasi,  fisik,  dan  ibadah. Peningkatan  kemampuan  terbesar  terdapat  pada kemampuan  teknologi, Adanya pendampingan  orangtua,  monitor  guru,  dan strategi  penyampaian  materi  dan tugas siswa terhadap  proses pelaksanaan pembelajaran daring sangat diperlukan untuk memaksimalkan peningkatan kemampuan pada siswa serta untuk mengurangi penurunan kemampuannya.(Gularso et al., 2021)
Terdapat dampak positif dan negatif dari pembelajaran online  yang  diterapkan  oleh  setiap  sekolah  dalam menghadapi  virus  Corona. Kegiatan belajar mengajar secara online / daring memiliki efek yang bagus terhadap  pembelajaran anak  usia  SD/MI,  karena  anak  bisa mengenal dan belajar lewat online dan dapat memanfaatkan teknologi yang ada secara bijak dan lebih mengetahui bagaimana tata cara yang baik dalam menggunakan gadget atau media elektronik yang dapat membantu dalam pembelajaran online yang lainnya. Dampak  negatif  yang  lebih besar tampak dari kegiatan belajar yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka, namun harus dilaksanakan secara daring tidak mampu menanamkan pendidikan  yang berkarakter  sosial  serta  pendidikan  secara  online  juga dapat  menimbulkan  jiwa  anti  sosial  yakni dapat membuat  anak menjadi  nyaman dengan dunianya sendiri dan acuh dengan keadaan sekitar. Pengawasan, pendampingan, dan peran orang tua sangat sangat penting karena anak usia SD/MI sendiri yang masih sangat membutuhkan bimbingan  dalam  pelaksanaan pembelajaran berbasis online.(Risalah et al., 2020)
Dari ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendampingan orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak, di samping guru sebagai sumber belajar pastinya harus mau bersahabat dengan teknologi agar mampu melakukan pembelajaran berbasis online.
Referensi :
Gularso, D., Suryantari, H., Rigianti, H.A., Martono, 2021. Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Kemampuan Anak Usia Sekolah Dasar. J. Pendidik. DASAR Nusant. 7, 100–118. https://doi.org/10.29407/jpdn.v7i1.15890
Juliawan, I.W., Bawa, P.W., Qondias, D., 2021. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. J. Ilm. Pendidik. Citra Bakti 8, 157–169. https://doi.org/10.38048/jipcb.v8i2.342
Risalah, A., Ibad, W., Maghfiroh, L., Azza, M.I., Cahyani, S.A., Ulfayati, Z.A., 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Di MI/SD (Studi KBM Berbasis Daring Bagi Guru dan Siswa). JIEES J. Islam. Educ. Elem. Sch. 1, 10–16. https://doi.org/10.47400/jiees.v1i1.5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H