Piutang dalam arti luas meliputi segala macam tuntutan atau klaim terhadapp ihak ketiga yang pada umumnya akan berakibat adanya penerimaan kas di masa yang akan datang (Anastasia & Setiawan, 2020).
Piutang mengacu pada sejumlaht agihan yang akan diterima oleh perusahaan (umumnya dalam bentuk kas) darip ihak lain, baik sebagai akibat dari penyerahan barang dan jasa secara kredit (untukp iutang pelanggan yang terdiri atas piutang usaha), memberikan pinjaman (untukp iutang karyawan, piutang wesel, dan piutang bunga), dan sebagai akibat kelebihanp embayaran, kas kepada pihak lain untuk piutang pajak (Hery, 2014).
Piutang merupakan tuntutan kepada pihak lain untuk memperoleh uang,barang, atau jasa tertentu (aktiva) di masa yang akan datang sebagai akibat dari adanya penyerahan barang atau jasa yang dilakukan pada saat ini (R. Hidayat &Parlindungan, 2019).
 Menurut (Mahagiyani & Rohimah, 2020), piutang adalah tuntutan kepada pelanggan atau pihak lain untuk memperoleh uang, barang dan jasa tertentu di masa yang akan datang sebagai akibat adanya penyerahan barang atau jasa yang dilakukan pada saat ini.
Dalam akuntansi, piutang digunakan untuk menunjukkan tuntutan kepada pihak eksternal perusahaan yang diharapkan penerimaan sejumlah uang tunai yang diselesaikan. Piutang menimbulkan tertundanya penerimaan kas bagi perusahaan apabila tidak melakukan manajemen piutang yang baik sehingga mengakibatkan adanya piutang tak tertagih (Ishak & Tomu, 2022).
Menurut Carl S. Warren (2017:440) piutang yang dihasilkan dari penjualan secara kredit biasanya diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Piutang Usaha ( account receivable )
2) Wesel Tagih ( notes receivable )
3) Piutang Lainnya
Menurut (Suherman & Siska, 2021), terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi besar atau kecilnya jumlah piutang perusahaan, antara lain:
1. Syarat pembayaran kredit, artinya memberikan keterangan jatuh tempo dan diskon yang diberikan pada piutang, seperti syarat pembayaran 5/10, n/60 yang berarti jika pembayaran dilakukan sampai dengan 10 hari, maka akan mendapatkan diskon senilai 5% dan batas akhir pembayaran piutang dapat dilakukan sampai dengan 60 hari.
2. Batas volume penjualan kredit, artinya perusahaan memberikan batas maksimal utang kepada calon debitur dan masing-masing besaran kredit yang diterapkan tidak sama tergantung dari besaran usaha serta tingkat kepercayaan kepada calon pelanggan.
3. Volume penjualan kredit, artinya semakin besar volume penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan, maka akan semakin besar investasi pada piutang perusahaan.
4. Kebijakan penagihan piutang, terdapat perusahaan yang melakukan penagihan piutang secara longgar dan ketat. Perusahaan yang melakukan penagihan piutang secara longgar, pelanggan yang belum melakukan pelunasan kredit sebelumnya akan tetap diberikan pinjaman kredit. Sedangkan perusahaan yang menerapkan kebijakan secara ketat, pelanggan tidak akan diberikan pinjaman kredit lainnya sebelum melunasi piutang yang telah jatuh tempo.Â
(Hery, 2016) berikut beberapa rasio profitabilitas yang lazim digunakanÂ
dalam praktek untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba:Â
a. Gross Profit Margin Merupakan merupakan perbandingan antara penjualanÂ
dikurangi harga pokok penjualan. Dapat dihitung dengan cara berikut :Â
GPM = Penjualan -- HPP x 100 %
              Penjualan
b. Operating Profit Margin Merupakan rasio untuk mengukur tingkat laba operasiÂ
dibandingkan dengan volume penjualan. Tingkat OPM dihitung dengan caraÂ
sebagai berikut :Â
OPM = Laba Operasi x 100%
           Penjualan
c. Net Profit Margin Merupakan rasio untuk mengukur besarnya persentase labaÂ
bersih atas penjualan bersih. NPM dapat dhitung dengan cara sebagai berikut :
NPM = Pendapatan Bersih x 100%
             PenjualanÂ
(Bagus, 2015) hubungan piutang yang efektif dengan profitabilitas yaitu
piutang yang efektif menggambarkan setiap perputaran piutang dalam periode
semakin tinggi berarti pengelolaan piutang sudah baik mulai cara penagihanpiutang kepada pelanggan, sehingga perusahaan berpeluang mendapatkan peluang
keuntungan dari timbulnya perputaran piutang yang semakin cepat dan pada
akhirnya mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H