Mohon tunggu...
Ihsan Iskandar S.Sos M.E C.DMP
Ihsan Iskandar S.Sos M.E C.DMP Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Dosen, Mentor 70+ UMKM, Entreprenuer, Juara Nasional Wirausaha Berbasis Masjid

Seorang Dosen, Mentor 70+ UMKM, Entreprenuer, Juara Nasional Wirausaha Berbasis Masjid. " Memiliki pengalaman 7 Tahun menjadi Sales dan Manajer Marketing, Event Organizer, dan Pengalaman Organisasi Pers pemberitaan. Memiliki Kemampuan Public Speaking, Pembuatan Website, IT Skill Based dan Desain Grafis. Dosen di Kampus STIM Sukma dan Ketua UMUM RTIK Medan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Tidur Cepat di Kota Medan Belakangan Ini dan Alasannya

19 Mei 2020   17:41 Diperbarui: 19 Mei 2020   17:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: https://medan.tribunnews.com/

Mulai memasuki Maret sampai pada pertengahan Mei, Masyarakat di Kota Medan terlihat banyak berkeluyuran/berkegiatan ketika malam hari, dan hal tersebut banyak didominasi oleh para Remaja dan Bapak-bapak

Untuk kebanyakan orang, ramai ketika malam hari dianggap wajar karena pada umumnya kota besar seperti kota Medan, namun yang aneh adalah sepinya jalanan dan orang berkumpul kerika di malam hari belakangan ini yang dimulai pada tgl 17 Mei.

Perlu diketahui, bisa saja kita berasumsi bahwa itu karena program untuk mencegah Covid-19 untuk semakin meluas, tetapi  perlu juga diketahui bahwa program-program tersebut -walaupun benar adanya- tidak diikutin secara menyeluruh oleh masyarakat, contohnya saja sering kita masih melihat para Remaja nongkrong di pinggir jalan atau di gang-gang.

Untuk menjawab femonena tidur cepat, saya akan membahas mengenai fenomena tidur lama yang terjadi ketika pandemi Covid-19 masih menjadi booming di tengah masyarakat. Ketika Booming tersebut, Covid-19 selain membawa penyakit juga menimbulkan ketakutan ditengah masyarakat, dan ketakutan itu membuat kecemasan di dalam masyarakat.

Bentuk kecemasan itu membuat orang yang terkenanya susah tidur, karena kita tahu bahwa kita akan sulit tidur jika dalanm keadaan cemas atau banyak pikiran, dan mungkiin setelah membaca ini para pembaca juga ada yang menyadarinya.

Kemudian, setelah 2 bulan lebih penanggulangan Covid-19 ini berjalan dan masyarakat merasakan rasa bosan “Gitu-gitu aja” dan harus keluar rumah mencari uang. Kecemasan yang sebelumnya besar terhadap Covid-19 ini kian mengilang dan menyurut. dan berkurangnya kecemasan inilah yang membuat masyarakat dapat tidur nyenyak tidak lagi tidur dalam penuh kecemasan.

Kesimpulannya, fenomena tidur cepat yang belakangan ini terjadi di Medan adalah karena sudah berkurangnya rasa cemas terhadap pandemi  Covid-19.

Namun tetap, kita boleh tidak takut, tetapi harus tetap waspada, cintai diri kita dan keluarga kita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun