Mohon tunggu...
Ihsan Iskandar
Ihsan Iskandar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penulis yang tertarik akan politik, seni sastra, dan psikologi

Tiap tulisan tercipta bukan tanpa alasan dan tanpa tujuan. memahami maka tiap kata, untuk mencapai sebuah kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Tidur Cepat di Kota Medan Belakangan Ini dan Alasannya

19 Mei 2020   17:41 Diperbarui: 19 Mei 2020   17:39 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulai memasuki Maret sampai pada pertengahan Mei, Masyarakat di Kota Medan terlihat banyak berkeluyuran/berkegiatan ketika malam hari, dan hal tersebut banyak didominasi oleh para Remaja dan Bapak-bapak

Untuk kebanyakan orang, ramai ketika malam hari dianggap wajar karena pada umumnya kota besar seperti kota Medan, namun yang aneh adalah sepinya jalanan dan orang berkumpul kerika di malam hari belakangan ini yang dimulai pada tgl 17 Mei.

Perlu diketahui, bisa saja kita berasumsi bahwa itu karena program untuk mencegah Covid-19 untuk semakin meluas, tetapi  perlu juga diketahui bahwa program-program tersebut -walaupun benar adanya- tidak diikutin secara menyeluruh oleh masyarakat, contohnya saja sering kita masih melihat para Remaja nongkrong di pinggir jalan atau di gang-gang.

Untuk menjawab femonena tidur cepat, saya akan membahas mengenai fenomena tidur lama yang terjadi ketika pandemi Covid-19 masih menjadi booming di tengah masyarakat. Ketika Booming tersebut, Covid-19 selain membawa penyakit juga menimbulkan ketakutan ditengah masyarakat, dan ketakutan itu membuat kecemasan di dalam masyarakat.

Bentuk kecemasan itu membuat orang yang terkenanya susah tidur, karena kita tahu bahwa kita akan sulit tidur jika dalanm keadaan cemas atau banyak pikiran, dan mungkiin setelah membaca ini para pembaca juga ada yang menyadarinya.

Kemudian, setelah 2 bulan lebih penanggulangan Covid-19 ini berjalan dan masyarakat merasakan rasa bosan “Gitu-gitu aja” dan harus keluar rumah mencari uang. Kecemasan yang sebelumnya besar terhadap Covid-19 ini kian mengilang dan menyurut. dan berkurangnya kecemasan inilah yang membuat masyarakat dapat tidur nyenyak tidak lagi tidur dalam penuh kecemasan.

Kesimpulannya, fenomena tidur cepat yang belakangan ini terjadi di Medan adalah karena sudah berkurangnya rasa cemas terhadap pandemi  Covid-19.

Namun tetap, kita boleh tidak takut, tetapi harus tetap waspada, cintai diri kita dan keluarga kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun