Mohon tunggu...
Ihsan Iskandar
Ihsan Iskandar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penulis yang tertarik akan politik, seni sastra, dan psikologi

Tiap tulisan tercipta bukan tanpa alasan dan tanpa tujuan. memahami maka tiap kata, untuk mencapai sebuah kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

2 Cara Dakwah Unik dan Ampuh di Era Milenial

22 April 2019   15:41 Diperbarui: 1 Juli 2021   04:30 6024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2 Cara Dakwah UNIK di Era Milenial

Islam adalah agama yang Universal, yaitu pasti akan mengikuti zaman, hanya saja metode dakwahnya berbeda. Pada zaman Wali Songo, penyebaran agama Islam atau dakwah ke masyarakat indonesia pada waktu itu mengikuti tren atau suatu media yang popular pada waktu tersebut, yaitu seni musik. Sangat berbeda dari dakwah ketika masa jahiliyah atau abad pertengahan. 

Dari hal tersebut, saya berpendapat bahwa dakwah Islam berubah sesuai dengan zaman. Apalagi memasuki Era Milennial, hampir seluruh unsur berubah dari kebiasaan yang paling dasar sampai tren yang sedang berlangsung. Dari hal tersebut, agar dakwah dapat lebih efektif di Era Milennial. Berikut adalah 2 cara dakwah Unik dan ampuh di Era Milenial.

Baca juga: Tingkatkan Skill Produksi Konten Youtube, Dakwah Digital Makin Keren

  • Dakwah melalui game online

Di Era Milennial dimana permainan game berbasis online sangat masif dimainkan. Dikutip dari kompas, lebih dari 60 juta dari seluruh penduduk di Indonesia adalah pamain game online atau biasa disebut gamers. Dalam keadaan seperti, mengikuti kaidah Wali Songo terdahulu, akanlebih efisien jika berdakwah dengan tren yang sedang berlangsung. 

Contohnya seperti pembahasan dakwah mengenai "Silaturahmi dalam game online". Kalau kita melihat jauh kebelakang sampai sekarang, dakwah Islam secara terus menerus berlawanan dengan tren gamers dengan menyalahkan game, yang menjadikan Dakwah Islam seperti pada posisi baku hantam dengan gamers dan game online.

Padahal sebenarnya, permasalahannya bukanlah gamers atau game onlinenya secara umum, tetapi jika bermain game online secara berlebihan sampai mengganggu ibadah dan jika konten game online yang tidak pantas.

Baca juga: TikTok sebagai Media Dakwah Terampuh Saat Ini

Dan jikapun masih terus dibaku hantamkan, kita tetap tidak bisa melawan arus perkembangan teknologi dan budaya di zaman Milennial ini. Setelah uraian diatas, saya berpendapat bahwa akan sangat tepat dan efisien jika menggunakan dakwah yaitu membahas persoalan yang sedang tren atau populer seperti saat ini, contohnya seperti yang sudah saya sampaikan diatas. Pendekatan ini akan lebih persuasif dan lebih mudah diterima oleh anak-anak milennial karena sesuai dengan hobi dan tren mereka.

  • Berdakwah seperti Kernet Bus

Hak Asasi Manusia (HAM) sekarang menjadi senjata pamungkas yang dimiliki oleh tiap orang-orang milennial. Tidak jarang kasus pelaporan murid terhadap guru sampai  anak terhadap orang tua padahal hanya persoalan sepele dan bertujuan mendidik. Dari hal ini dapat dipahami bahwa pendekatan pendidikan bahkan dakwah yang secara frontal tidak begitu relevan lagi digunakan. Maka metode dakwah layaknya Kernet Bus bisa menjadi pilihan. 

Jika kita perhatikan cara kernet bus memanggil atau mencari penumpang adalah mengajak secara persuasif dan menjelaskan kelebihan dari Bus yang dimilikinya tanpa paksanaan, seperti dia akan mengatakan "Bus kami memiliki AC lebih dingin"atau "Bus kami lebih cepat sampai",namun tentu apa yang akan disampaikan kernet Bus itu haruslah benar memang adanya atau para penumpang akan kecewa dan tidak akan menggunakan jasanya lagi.

Baca juga: 3 Cara Dakwah Santun Syekh Ali Jaber

Jadi, metode dakwah layaknya Kernet Bus, yaitu berdakwah dengan mengajak orang lain secara persuasif dengan mengatakan kelebihan dari agama Islam dan keuntungan jika dirinya menjadi seorang muslim,tidak memaksa jika penumpang (orang lain) menolak dakwah kita, serta tidak menyalahkan dirinya.

Tentu masih banyak sekali metode dakwah yang mungkin lebih efektif dan efisien dari metode yang saya sampaikan, namun yang ingin saya sampaikan seperti di awal, Islam adalah agama yang Universal, hanya saja kita diharuskan mengetahui cara menyebarluaskan agama Islam dengan cara yang baik dan benar. Dan metode tersebut selalu berubah-ubah (walaupun tidak secara keseluruhan) sesuai dengan zaman seperti zaman milenial sekarang.

Referensi

https://ekonomi.kompas.com/read/2018/10/17/214800126/ada-60-juta-gamers-potensi-iklan-di-game-mobile-kurang-dilirik

Sumber gambar : https://www.harakatuna.com/mengubah-imej-generasi-milenial-menjadi-generasi-pancasilais.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun