Mohon tunggu...
Ihsan Iskandar
Ihsan Iskandar Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang penulis yang tertarik akan politik, seni sastra, dan psikologi

Tiap tulisan tercipta bukan tanpa alasan dan tanpa tujuan. memahami maka tiap kata, untuk mencapai sebuah kebenaran.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Curah Logika Puisi | Pembaringan Uyghur

9 Januari 2019   17:25 Diperbarui: 9 Januari 2019   17:26 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pembaringan Uyghur

Oleh Pentears

Uyghur 

Ada keluarga yang terbaring disana

Keluarga sesama manusia

Dipasung di tanah kelahirannya

Dipenjara berlatarkan pendidikan

Seorang anak kecil berjilbab bertanya pada kakeknya

"Kenapa ayah dan bunda kudilarang pulang?"

"Apakah kasih sayang meeka padaku adalah sebuah kejahatan?"

Kakeknya menjawab dengan air mata

Matahari dan bulan berlalu kisah

Terbangun dan tidur dengan pasrahnya asa

Kebahagiaan adalah kemustahilan

Terus hidup hanyalah sebuah kesempatan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun