Mohon tunggu...
Tessie Setiabudi
Tessie Setiabudi Mohon Tunggu... profesional -

Tessie adalah seorang psikolog dan konsultan. Dia lahir di Indonesia dan meninggalkan Indonesia sejak tamat SMU. Dia menyelesaikan BA dan MA dari bidang Psikologi di US dan MBA dari bidang Training and Development di UK. Dia tinggal di US, UK, Australia dan Singapura selama 30 tahun. Tessie telah mengadakan pelatihan dan konsultasi lebih dari 10,000 orang dari berbagai jajaran di berbagai perusahaan maupun organisasi di Asia.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Peran Orang Tua dalam Belajar Mengajar

9 Desember 2012   17:33 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:56 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Belajar mengajar umumnya dikaitkan dengan kegiatan antara para guru dan siswa mereka di kelas. Namun, melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan sudah saatnya para orang tua menjadi cerdas mengajar.

Pentingnya peran orang tua dalam proses belajar mengajar ini digarisbawahi oleh Tony Buzan, tokoh pendidikan dan penemu metode mind mapping yang sangat terkenal. Tony mengatakan: “Setiap orang tua adalah guru pertama dan terpenting yang ditemui oleh setiap anak ketika lahir di dunia. Peran orang tua tersebut tentu tidaklah mudah, karena mereka haruslah mampu melihat dan kemudian memfasilitasi segala bakat yang dimiliki seorang anak.” Hal serupa juga ditandaskan oleh Gideon Hindarto, ayah Dominic Brian (15 tahun), remaja asal Bali yang baru-baru ini memecahkan rekor dunia Guinness World Records yaitu mengingat 84 angka dalam 1 menit, Seberapa banyak peran orang tua dalam mendidik anak jelas akan menentukan sukses anak. Sayangnya, banyak orang tua masih belum memahami hal ini” (Seputar Indonesia, Senin 17 September 2012, halaman 7).

Proses belajar mengajar di rumah merupakan perpaduan kegiatan sang anak yang melakukan kegiatan belajar serta orang tua yang melakukan kegiatan mengajar. Belajar di rumah terlaksana tanpa guru dan tanpa kegiatan mengajar formal. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang orang tua lakukan di rumah saat sang anak belajar. Dalam proses belajar mengajar ini terjadi interaksi antara orang tua dan sang anak yang bertujuan untuk menyekesaikan masalah belajar yang dihadapi sang anak, memantau dan mengoreksi cara sang anak belajar, serta memastikan sang anak memahami pelajaran yang diajarkan oleh gurunya.

Bagi orang tua, proses belajar mengajar berkaitan dengan keadaan untuk menciptakan situasi yang mampu merangsang sang anak untuk belajar. Dengan kata lain, orang tua mempunyai kewajiban untuk:


  • Membuat belajar itu mengasyikkan. Orang tua perlu menyingkirkan masalah-masalah yang membuat sang anak ‘menolak untuk belajar’ serta memberi pengalaman belajar yang menyenangkan kepada sang anak.

  • Menjadi pendamping belajar yang efektif. Orang tua adalah pembimbing yang berkomitmen tinggi, siap membantu sang anak belajar. Perlu ada jadwal waktu yang jelas serta evaluasi keberhasilan proses belajar mengajar ini.

  • Menyelami sang anak. Orang tua harus memahami ‘bahasa cinta’ sang anak; mana yang paling disukai oleh dia: Waktu yang berkualitas? Hadiah? Afirmasi? Pelayanan? Sentuhan fisik? Orang tua juga harus memahami cara berkomunikasi yang baik dengan sang anak agar proses belajar mengajar berlangsung dengan lancer dan produktif.

  • Memiliki sasaran sukses. Proses belajar mengajar ini merupakan kesempatan bagi orang tua untuk membimbing sang anak sejak dini guna merumuskan sasaran-sasaran dalam rapornya, serta komitmen untuk mencapainya. Keberhasilan mencapai sasaran-sasaran akan membuat sang anak makin bersemangat.

Keempat hal tersebut di atas, yang membentuk fondasi belajar bagi sang anak, diulas secara rinci dalam buku “Cerdas Mengajar”. Fondasi belajar yang baik ini hanya dapat dicapai apabila terjadi interaksi yang bermakna antara orang tua dan anak dalam proses belajar mengajar ini.

Hadiri Seminar Gratis Khusus Orang Tua Siswa & Guru

http://cerdasmengajar.com/hot.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun