"Apa yang Anda pikirkan, Pensil?" tanya Mark setiap hari.
"Aku memikirkan dia, Mark. Bisakah Kau sampaikan salamku padanya?" jawabku.
"Ah Kau ini, Pensil. Bukankah Kau tahu akun facebooknya?"
"Oh iya ding."
"Nah, Kau bisa kirim messanger ke orang yang Kau maksud. Itu lebih privasi."
"Itulah masalahnya, Mark."
"Apa?"
"Hp androidku tak cukup memori untuk mendownload apk. itu."
"Oh..."
"Kenapa Mark? Kok jawabanmu seperti mengejek gitu?"
"Ah tidak kok. Mungkin itu perasaanmu saja yang terlalu baper. Yahh aku sih maklum."
"Maksudnya?"
"Ya maklum saja, Kau ini kan jomblo. Apalagi ini saturday night. Di saat mereka asyik dengan kekasihnya, Kau malah asyik dengan makhluk buatanku."
"Sudahlah, Mark. Kau jangan meledekku seperti itu. Justru karena aku asyik dengan ciptaanmu ini, Kau sendiri yang untung dan kaya kan?"
"Itulah, tujuanku membuatnya. Untuk menghibur kaum jomblo agar tak kesepian dan aku juga mendapat pundi-pundi dollar dari kebaperan kalian yang hari-harinya selalu lonely. Kamu itu salah satunya. Hahahaha..." ujar Mark terkekeh.
Tumiyang, Pekuncen, 10022018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H