Mohon tunggu...
Catur Indrawan
Catur Indrawan Mohon Tunggu... Freelancer -

Kekasihnya Senja.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Seseorang yang Tak Bisa Beranjak dari Masa Lalu

19 Desember 2012   22:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:20 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Nin, maafkan ayah ya?" Ucap ayah. Lirih sambil menoleh ke arahku.
"Tidak ada yang perlu dimaafkan, ayah. Kalau ayah tidak mau makan ya, tidak apa. Besok-besok Nina akan belajar masak lagi deh. Janji."
"Bukan. Bukan tentang masakanmu, Nak. Tapi karena waktumu tersita hanya untuk mengurusi ayah saja."
"Tidak apa ayah. Nina senang kok mengurusi ayah."
"Nina, Bimo yang kamu kenalkan pada ayah kemarin sepertinya ia pria yang baik untukmu dan dapat menjagamu kalau ayah sudah tak ada. Berilah ia kesempatan."
"Ayah ngomong apa sih. Hati Nina sudah Nina beri untuk Ayah, jadi kalau pria lain mau hati Nina, ia harus memintanya pada ayah."
"Usiamu sudah semakin bertambah. Berilah ia kesempatan, Nak."

Bimo adalah pria yang dikenalkan oleh sahabatku empat bulan lalu. Sudah sebulan ini, ia coba mendekatiku. Dan minggu kemarin aku mengenalkannya pada ayah. Semenjak kukenalkan pada Bimo memang ada perubahan dari air muka ayah, ia seperti menemukan semangat hidupnya yang hilang. Dan malam itu, sebelum kembali ke rumah, ayah bercerita banyak tentang Bimo. Aku baru tahu, Bimo adalah orang yang menyelamatkan Ayah dan ibu saat terjadi kecelakaan, ya walaupun pada akhirnya nyawa ibu tak dapat terselamatkan.

Malam itu jadi perbicangan terakhir sejak setahun lalu ayah terdiam. Dan tanpa sepengetahuanku pula, minggu lalu Ayah telah menitipkan aku pada Bimo. Entah harus sedih atau senang, pagi ini ayah kembali kepelukan ibu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun