Mohon tunggu...
Sibodoh pengetahuan
Sibodoh pengetahuan Mohon Tunggu... -

Ada jarak yang nikmat antara tidak tahu dan tahu. Baik mengetahui sesuatu maupun ketidak tahuan mengetahui sesuatu merupakan anugerah Tuhan yang harus di syukuri. Tidak ada yang sia sia dari ciptaan Tuhan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Wartawan AS Mengusik TNI

22 April 2017   03:08 Diperbarui: 22 April 2017   12:00 624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : kbr.id

Beredarnya Hoax alias berita bohong yang ditulis oleh wartawan asing, Allan Nairn mendapat tanggapan serius dari TNI. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI merilis pernyataan resmi membantah tuduhan yang di tulis oleh Allan Nairn pada tanggal 19 April 2017 di website tirto.id.

Dalam tulisannya Allan mengklaim diri sebagai wartawan investigasi “Investigasi Allan Nairn : Ahok Hanyalah Dalih Untuk Makar”. Namun isi tulisannya sama sekali bukan hasil investigasi, melainkan klaim sepihak yang dibuat-buat alias bohong. TNI merespon dan akan mengambil jalur hukum supaya Allan Nairn mempertanggung jawabkan tulisannya.

Inilah isi pernyataan resmi Kapuspen TNI Beredarnya isu berita yang dimuat di media online tirto.id tanggal 19 April 2017 yang berjudul "Investigasi Allan Nairn : Ahok Hanyalah Dalih Untuk Makar", adalah TidakBenar atau HOAX. Demikian ditegaskan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto, S.Sos, di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (21/4/2017).

Lebih lanjut Kapuspen TNI Mayjen TNI Wuryanto menyatakan bahwa, isi berita yang dimuat di media online tirto.id tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya. Mestinya, penulis dan pihak tirto.id sebelum merelease berita tersebut mengkonfirmasi dulu ke pihak TNI. "Dari pemberitaan tersebut, Mabes TNI akan mengambil langkah hukum dengan membuat laporan kepada Kepolisian RI agar diusut dan diproses sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.

sumber gambar : Twitter.com (@Puspen_TNI)
sumber gambar : Twitter.com (@Puspen_TNI)
Bukan kali ini saja Allan Nairn berurusan dengan TNI, sebelumnya pun Allan sudah membuat tulisan yang sama yakni hoax. Saat itu Allan menuliskan pada tahun 2010 ada beberapa aktivis partai lokal Aceh yang menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh oknum anggota Kopassus TNI AD atas perintah petinggi dari Jakarta.

Apa yang dikatakan Allan Nairn hanyalah klaim sepihak dan tidak bisa dipertanggung jawabkan. Mengapa? Karena sejak ahir tahun 2005 dan sejak tahun 2006 tidak ada lagi pasukan termasuk Kopassus dan TNI AD yang bertugas di wilayah Aceh. Jadi sangat tidak mungkin jika mengatakan TNI membunuh aktivis pada tahun 2009 ataupun 2010.

Sebagai seorang wartawan, Allan Nairn dipertanyakan kredibelitasnya. Mengapa? Karena tulisan hasil investigasinya tidak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi, melainkan ia bumbui dengan cerita yang ia karang sendiri. Hasilnya bukan tulisan berita investigasi, melainkan tulisan hoax yang harus dihindari.

Ditambah lagi produktivitasnya dalam menulispun sangat mengecewakan. Sedikitnya jumlah karya plus hanya muncul ketika ada momen tertentu seperti pemilu. Mulai dari 2009 menyudutkan TNI, kemudian 2014 muncul lagi menyerang Prabowo yang juga mantan TNI, dan sekarang di momen Pilakda DKI muncul kembali.

Artinya berdasarkan nalar saja sudah bisa di tebak, kenapa ada wartawan asing yang ikut campur urusan negara orang lain. Dengan dalih seorang wartawan investigasi dia membuat tulisan yang bisa dipesan oleh siapa saja yang berkepentingan. Seandainya dia murni melakukan investigasi maka akan banyak karya tulisannya dan akan terus beredar di media bukan hanya pada saat musim pemilu.

Berita hoax merupakan musuh bersama yang harus diperangi. Langkah tegas dari TNI menunjukan keseriusan aparat menjunjung tinggi kejujuran dan kebenaran berita disamping perlawanan terhadap berita hoax. Masyarakat sangat mengapresiasi pernyataan resmi Kapuspen TNI dan berharap Allan segera mempertanggung jawabkan perbuatannya baik di depan hukum maupun didalam kebenaran menyampaikan informasi atau berita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun