Mohon tunggu...
Pengelana Semesta
Pengelana Semesta Mohon Tunggu... -

Hanya seseorang yang terus berusaha menjadikan hidupnya bemakna...

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Hujan

20 September 2014   16:52 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:08 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tentang hujan ketika ia menderasdan kau ada di sana
berdirilah sajahadapkan wajah ke atas biarkan ia menerpa keras
nikmatijangan kutukidengan berjubahkan kesantunan sekalipun
butir-butir airnya memang perih merajamsemburan dinginnyamemang membekukan belulang
namun
padamkan baralembutkan hatitajamkan indera
ada kedamaian yang kan menyusup ke relung jiwaada kedamaianyang kan lapangkan sesaknya dada
kedamaian yang mengenyahkan habissegala kegundahansegala kegamangansegala ketidakpastian
kedamaian yang mengucur dari telaga kasih dan sayang-Nya.
makaambillah setarik nafas, lalu hembuskan:
bismihī, ash-shamaddengan nama-Nya, Sang Tumpuan harapan.

Nagrak, Bogor28 Agustus 2014Pukul 19.00 WIB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun