Mohon tunggu...
Doly Sinaga
Doly Sinaga Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Efek Demo 212

2 Desember 2016   00:50 Diperbarui: 2 Desember 2016   00:52 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saya sebenarnya malas menulis soal ini karena kalau dibandingkan dengan keriuhan menjelang demo 411, kok demo 212 besok kayak antiklimaks edi tansil gitu ya. Sebelum demo 411, puluhan truk Brimob lewat di depan kantor, belum lagi beberapa helikopter yang bolak balik lalu lalang di langit di atas yang jadinya udah berasa kayak di film2 perang Vietnam buatan Hollywood. Sori kalau referensinya ke perang tahun 70-an soalnya heli yg terbang keliatanya spt heli2 jadul. Ya gitulah sepengamatan saya, gak tahu jg benar atau nggaknya, soalnya cm liat sekelebat. Tapi back to topic, kita bicara topik ringan2 aja, efek2 demo 212 terhadap:

1. perekonomian dan UKM. Ada sisi lain yg mungkin tidak dibahas atau jarang dibahas selama ini yaitu efek demo yg bisa menggenjot perekonomian dan menambah omzet bagi UKM. Orang demo butuh makan dan minum dan itu tidak gratis. Ya gratis sih pas dibagi2in tapi tentu ada orang beliin makanan dari UKM, orang yang beliin air mineral dari toko dsb, Ini tentu jadi rejeki nomplok buat para pengusaha2 kecil tsb. Ya patut disyukuri uang yg selama ini ditimbun akhirnya mengalir juga walau mungkin cuma sepersekian persen aja dari total timbunan tersebut.

2. kebutuhan alami manusia yaitu kencing dan BAB. Ini penting karena para pendemo juga manusia dan setelah makan dan minum gratis manusia pasti kencing dan BAB. Ya minimal kencing lah karena BAB bisa ditunda sampai waktu yang ditentukan kemudian. Nah pertanyaannya apa polisi dan pemprov sudah nyiapin WC portable di tempat2 strategis utk antisipasi pemenuhan kebutuhan biologis massa? Jangan sampai demo ini punya sub tema festival kencing sembarangan ibukota. Mungkin para wartawan bisa ambil foto2 unik gaya para demonstran dalam mengatasi masalah alami ini.

3. keasrian taman monas dan sekitarnya. Ini sebenarnya tergantung sekali pada jumlah peserta demo yang muncul besok, kalau membludak lagi ya hampir bisa dipastikan tanaman2 hias di sekitaran monas akan menderita atau bahkan mati karena terinjak2 massa.

4. distribusi uang dari kota/Jakarta ke desa/area luar Jakarta. OK ini memang suudzon, tapi anggaplah kita asumsikan para pendemo khususnya yang dari luar kota menerima uang sekadarnya utk ganti transport, makan siang dan uang lelah. Ini saya anggap penting karena ada tambahan aliran dana dari kota ke desa. Uang yang selama ini lebih sering muter2 di Jakarta akan mengalir ke area2 luar Jakarta dan ini bisa meningkatkan konsumsi masyarakat non Jakarta. Ya anggaplah stimulus fiskal walaupun cuma sesaat, mungkin bisa membantu buat masyarakat. Apalagi mereka kesini jalan kaki, lumayan uang transport bisa ditabung atau buat belanja.

4. Nah ini empat dicoret, saya berbaik sangka bahwa para pendemo luar kota semuanya tulus dan rela mengeluarkan duit sendiri untuk ikut datang ke jakarta dan ikutan demo. Maka yg terjadi adalah sebaliknya duit dari daerah malah yang masuk ke Jakarta. 

5. penurunan kegiatan ekonomi khususnya di area2 sekitaran radius demonstrasi. Untuk cari aman kemungkinan besar bakal banyak orang yg ambil cuti atau kantor yang meliburkan diri besok sebagai langkah preventif dan jaga2. Saya penasaran seberapa besar efek penurunan ini karena area sekitaran Monas lebih banyak diisi oleh kegiatan ekonomi kerah putih yang nilai nominalnya besar2.

6. lonjakan aliran uang di rekening2 tertentu. Mungkin PPATK bisa didayagunakan untuk melihat pergerakan2 liar uang rupiah di rekening2 atas nama orang2 tertentu. Agak susah memang apalagi ada modus baru utk menutupi pergerakan uang supaya lebih susah ketahuan. Tapi yah ini sekedar saran saja siapa tahu bermanfaat.

7. lonjakan belanja barang mewah (mobil, logam mulia, perhiasan dsb) dan properti untuk pihak2 tertentu. Lagi2 ini cuma dugaan2 ngasal saja dari pemikiran saya. Siapa tahu bisa dipakai untuk identifikasi "motor" penggerak demo dan untuk ke depannya sebagai tindakan preventip dan pencegahan bisa langsung "dipegang" supaya gak terlalu liar.

8. lonjakan permintaan terhadap US dollar dan matauang dollar lainnya. Masih menyambung dari nomor seblumnya, ini sih antisipasi saja kalau perputaran uang dalam bentuk tunai yang sulit dideteksi dan untuk kemudahan penyimpanan karena uang rupiah yang berember-ember atau berkoper-koper kalau didolarin jadinya paling cuma satu tas ransel kecil. Mungkin money changer2 perlu diawasi oleh OJK juga dalam hal ini hehehe.

9. promosi pariwisata Jakarta dan hasil kerja ahok. Ini bisa dibilang efek unintended consequences, akibat yang tidak diharapkan/tidak dimaksud. Saya amati sebelum 411 dan 212 ini banyak orang2 dari daerah pinggiran selatan yg menggunakan angkutan KRL/kereta api untuk datang ke Jakarta. Orang2nya sangat gampang diidentifikasi, biasanya memakai daster putih , baju koko putih, peci atau kupluk putih. Datangnya juga keliatan karena bergerombol dan melawan arus normal para rocker (rombongan commuter line/kereta). Jam 6 sore para rocker ramai2 pulang ke arah selatan, orang2 ini malah baru pada datang kayak mau kerja shift malam. Nah contoh kecil saja, di stasiun tanah abang yg biasa saya gunakan, trotoar luas ahok yg pada demo 411 lalu masih hancur2an karena sedang dibangun sekarang ini sudah sekitar 95% jadi dan sudah bisa dinikmati. Lalu busway Scania saya lihat juga sudah semakin ramai di jalanan menggantikan bus2 Changhong yang rawan terbakar itu. Dan lagi taman2 yg kemarin rusak parah di demo 411 sekarang sudah kembali seperti sedia kala kayak hasil sulap aja wkwkwk. Saya rasa orang2 ini bakal punya kesan positif pada Jakarta dan walaupun mungkin nggak kepikiran utk mengapresiasi Ahok, minimal diharapkan akan datang lagi lain kali untuk jalan2 menikmati ibukota seabagai turis lokal hehehe.

10. nggak ada karena saya udah capek nulis dan pengen tidur, besok kantor gak libur masih harus kerja kerja kerja hehe.

Salam 2 jari.

Jakarta 212.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun