Mohon tunggu...
Brondong Casanova
Brondong Casanova Mohon Tunggu... -

Pengamat media, sebagai bajingan, penikmat, penulis, penyair, penerjemah, pemikir, petualang, pendidik, penjudi, pemusik, pebisnis, paranormal, dan mata-mata sekaligus.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Duh, Dunia Disodomi dengan Demokrasi

10 Juni 2011   12:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:39 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demokrasi, itulah kata yang didingungkan oleh AS dan negara-negara barat. Dengan alasan untuk menjaga hak azasi manusia. Dengan dalih ini mereka memerangi negara-negara yang berdaulat dengan peperangan yang memakan korban jutaan ummat manusia. Mulai dari peperangan Irak hingga Afganistan dan negara-negara lainnya yang menentang keinginan si pengasong ini. Bagaimana nasib (kedua) negara ini, makmurkan kehidupan rakyatnya? atau malah sumber daya negaranya terkuras diangkut ke negara yang mengasong demokrasi.

Dunia itu kini disodomi dengan demokrasi, negara-negara yang memiliki sistem pemerintahan sendiri dipaksa nungging, dipaksa ngangkang, dipaksa dengan berbagai gaya-gaya variatif untuk mendapatkan hasil dari demokrasi, terutaman melalui media dengan mengangkat isu-isu racun yang dikemas layaknya roti dilapisi keju, selanjutnya ditutup dengan peperangan. Hasilnya rusak, yang ada hanya kemunduran, kemelaratan warga sipil, korban kematian dan rusaknya tatanan kehidupan sosial.

~

"Demokrasi itu hanya alat untuk mangangkut sumber daya dunia ke negara pengasong"

Demokrasi itu isu provokatif warga sipil. Kritislah!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun