Mohon tunggu...
solehuddin dori
solehuddin dori Mohon Tunggu... -

Pengamat berbagai masalah sosial, politik, budaya dan ekomomi, yang berpikiran jernih dan bebas kepentingan apapun. Ingin melihat Indonesia yang maju dan sejahtera.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kajian Khusus Hubungan SBY dan Bencana

17 Februari 2014   14:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:45 280
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanyakan pula kepada manusia-manusia di Finlandia, Denmark atau Swedia, negara di kawasan Skandinavia. Apakah di sana sering terjadi banjir? Sering terjadi gempa? Sering terjadi gunung meletus? Wilayah mereka memang tidak rawan bencana alam jenis itu. Paling hebat gempa bumi 4 SR. Wilayah Skandinavia aman dari bencana alam seperti di Indonesia. Apakah manusia di sana paling bersih dari dosa?

So, please deh, lebih rasional dalam berpikir, berucap dan bertindak. Pikiran dan ucapan buruk kita, berburuk sangka, menuduh pihak lain, mencerca dan mencaci maki, menurut para bijak, justru akan kembali kepada diri kita sendiri.

Dalam kaitan bencana alam besar sepertu Tsunami di Aceh, gempa di Yogya dan di Sumatera Barat, dengan pemerintahan SBY justru menjadi berkah tersendiri bagi seluruh rakyat. Penanganan bencana itu berjalan dengan baik, demikian pula pasca bencananya. Bahkan dari rentetan bencana itu, Undang-Undang Tanggap Darurat Bencana kita menjadi lebih baik. Jumlah korban jiwa makin bisa diminimalisir. Kita pun lebih sadar terhadap bahaya bencana, makin sadar bahwa negeri kita memang rawan bencana. Dan bangsa lain bisa melihat bahwa Indonesia mampu menangani bencana. Pada 2011 lalu, penanganan bencana di Indonesia dinobatkan sebagai yang terbaik di Asia oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sejumlah negara lain, kini belajar penanganan bencana dari negeri kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun