Mohon tunggu...
Adelina Ria Pratiwi
Adelina Ria Pratiwi Mohon Tunggu... -

Nggak sekedar Pengajar, tapi juga Trainer!!,dan Pengusaha yang Sukses!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Suka Emosi? Why?

25 November 2016   08:32 Diperbarui: 25 November 2016   08:49 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
salah satu contok emosi pada anak | sumber: nunu.ge

Emosi adalah suatu keadaan yang kompleks dapat berupa perasaan atau pikiran yang ditandai olehperubahan biologis yang muncul dari perilaku seseorang. 

Pada masa kanak-kanak awal, anak sering mengalami temper tantrum yaitu suatu luapan emosi yang meledak-kedak dan tidak terkendali.

Bila emosi-sosial anak berkembang dengan baik, percaya dan merasa aman dengan lingkungannya, pandai berinisiatif, maka ia akan memiliki kompetensi yang unggul dalam lingkungan sosialnya.

Sebaliknya, si Peragu, akan selalu merasa tidak aman, malu, selalu merasa bersalah hingga akhirnya menjadi pribadi yang inferior (kalah).

Manfaat dan Fungsi Emosi Anak

 Emosi diperlukn anak dalam kehidupan sehari-hari, bahkan emosi semacam marah dan takut sekalipun. Saat anak mendapatkan kesempatan untuk mengekspresikan emosi, anak mendapatkan pengalaman dan bisa merasakan kesenangan dalam kehidupan sehari-hari.

Emosi juga mempersiapkan tubuh anak untuk melakukan suatu aktivitas.Semakin intens emosi yang terjadi, maka terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh sehingga hal ini dapat mendorong tubuh untuk mempersiapkan tindakan tertentu. Jika persiapan tersebut tidak dibutuhkan, maka akan membuat anak gugup ataupun cemas

Emosi memberikan kekuatan tanda pada social tentang perasaan seseorang. Anak memberikan tanda ini melalui berbagai ekspresi wajah yang dapat mengkomunikasikan perasaan mereka. Dengan demikian hal itu dapat membantu anak beradaptasi dengan lingkungan, menyebabkan terjadinya physiological arousal, dan memotivasi terjadinya perilaku

dikenali melalui gejala tingkah laku yang ditampilkan, missal kan:

a. Cemas   :  murung, diam, keringat dingin, lari menjauh

b. Senang : Senyum-senyum, mengeluarkan bunyi-bunyi, bergumam,menyanyi, membelai, mengelus, memeluk, mencium

c. Takut     :  Mengkeret, wajahnya mengerut,  berteriak-teriak

d. Marah    :  Gregetan seperti mau melawan,  berteriak ”tidak!”, menyakitidiri sendiri, menangis.

e. Kesal      :  Menggigit, menjambak,  membanting barang ke lantai,mengangkat barang dengan satu tangan

f. Sedih     :  Murung, tidak mau  makan, melempar-lempar piring.

g. Kecewa                : Murung, wajah melas.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial

Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial individu. Faktor-faktor itu bisa berasal dari kematangan sosal diri sendiri, faktor keluarga, lingkungan, ekonomi, pendidikan, pengalaman dan lain-lain.

a.keluarga    

           Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan individu, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.

b.Kematangan Pribadi

              Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.

c.Status Sosial Ekonomi                                  

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku individu akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.

d.Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, individu memberikan warna kehidupan sosial didalam masyarakat dan kehidupan mereka.

e.Kapasitas Mental: Emosi dan Intelegensi

Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial. Individu yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial individu tersebut.

Pada masa kanak-kanak awal, anak sering mengalami temper tantrum yaitu suatu luapan emosi yang meledak-kedak dan tidak terkendali. 

Ciri-ciri anak yang mengalami temper tantrum,yaitu  :

1.      Memiliki kebiasaan tidur, makan, dan buang air besar tidak teratur;

2.      Sulit menyukai situasi, makanan, danorang-orang baru;

3.      Lambat dalam beradaptasi dengan lingkungan;

4.      Moodnya (suasana hati) lebih seringnegative;

5.      Mudah terprovokasi;

6.     Sulit dialihkan perhatiannya

Maka dari itu, ketika sang anak sedang meluapkan emosinya, jangan di abaikan, melainkan harus didekati, diberi kasih sayang dan diperhatikan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun