Antusiasme peserta terlihat dari diskusi yang berlangsung hidup dan berbagai ide yang muncul untuk diterapkan di kelas masing-masing. Salah satu peserta, yang juga sebagai pengawas TK/SD, Ibu Tuty memantik pertanyaan dengan bagaiman asesmen di lakukan di kelas dengan peserta didik yang beragam. Kita tahu selama ini peserta didik punya kemampuan beragam tetapi kita tidak melakukan asesmen sesuai keberagaman siswa. Inilah yang menjadi pembuka wawasan dalam diskusi bahwa seharusnya asesmen juga harus memperhatikan keberagam peserta didik. Seorang guru TK di Lobalain, menyatakan bahwa kegiatan ini sangat membantunya memahami cara memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran. "Saya merasa lebih percaya diri menggunakan teknologi seperti Quizizz. Sekarang saya tahu cara membuat kuis yang menarik untuk siswa saya," katanya.
Langkah Selanjutnya
Acara ini diakhiri dengan ujian Quizizz untuk mendapatkan sertifikat langsung dari Quizizz pusat yang bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah serta akun belajar.id. Selain itu setiap peserta berkomitmen untuk menyebarluaskan pengetahuan yang diperoleh kepada rekan-rekan guru lainnya. Kolaborasi ini adalah bukti nyata bahwa dengan kerja sama yang baik antara komunitas guru, pemerintah, dan teknologi pendidikan, kita dapat menghadirkan transformasi yang signifikan dalam dunia pendidikan, khususnya di daerah terpencil seperti Kabupaten Rote Ndao. Semoga semangat ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk melakukan hal serupa!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H