Peraturan baru yang menghapus kewajiban mengunggah sertifikat dalam PKG bertujuan untuk mengurangi beban administratif. Kebijakan ini juga diharapkan mendorong guru untuk lebih fokus pada pengembangan kompetensi sejati. Namun, dampaknya terhadap motivasi guru bervariasi.
Guru Pemburu Sertifikat
Bagi guru yang selama ini hanya mengejar sertifikat, perubahan kebijakan ini bisa menjadi disinsentif. Tanpa dorongan administratif, mereka mungkin kehilangan minat untuk mengikuti webinar. Akibatnya, jumlah partisipan dalam webinar komunitas belajar berpotensi menurun, terutama dari kelompok guru ini.
Guru Pemburu Ilmu
Sebaliknya, bagi guru yang berorientasi pada pembelajaran, kebijakan ini memberikan ruang untuk fokus pada esensi webinar. Tanpa tekanan administratif, mereka dapat belajar dengan lebih mendalam dan menerapkan ilmu yang didapat dalam praktik mengajar. Kebijakan ini juga membuka peluang untuk menciptakan komunitas belajar yang lebih bermakna, di mana partisipasi didasarkan pada niat tulus untuk berkembang.
Webinar Sebagai Media Belajar Bermakna
Untuk memastikan webinar tetap relevan dan diminati, terutama setelah perubahan kebijakan, beberapa langkah strategis dapat diambil:
- Menyesuaikan Topik dengan Kebutuhan Lapangan: Penyelenggara webinar perlu melakukan survei atau analisis kebutuhan untuk menentukan topik yang relevan. Webinar yang berfokus pada solusi praktis, seperti pembelajaran berbasis proyek, strategi literasi, atau teknologi pendidikan, akan lebih menarik bagi guru.
- Membuat Webinar Lebih Interaktif: Webinar yang bersifat interaktif, dengan diskusi, studi kasus, atau simulasi, akan meningkatkan keterlibatan peserta. Guru yang aktif terlibat dalam proses belajar lebih cenderung mendapatkan manfaat yang bermakna.
- Mendorong Pembentukan Komunitas Belajar: Webinar dapat menjadi awal terbentuknya komunitas belajar yang berkelanjutan. Komunitas ini memungkinkan guru untuk terus berbagi pengalaman, belajar dari satu sama lain, dan mendukung pengembangan profesional yang berkesinambungan.
- Memberikan Pengakuan Non-Sertifikat: Meskipun sertifikat tidak lagi diwajibkan, penyelenggara dapat memberikan pengakuan non-formal, seperti poin pengembangan diri atau penghargaan simbolis, untuk memotivasi partisipasi.
Motivasi dan Pembelajaran Guru
Menurut penulis individu akan lebih termotivasi ketika kebutuhan mendasarnya terpenuhi. Dalam konteks guru, kebutuhan administratif (sertifikat) adalah motivasi dasar. Namun, ketika kebutuhan ini tidak lagi menjadi prioritas, motivasi intrinsik, seperti keinginan untuk belajar dan berkembang, menjadi lebih dominan. Webinar yang esensinya adalah untuk meningkatkan pengetahuan guru untuk di bawa ke kelas pembelajaran menjadi suatu yang akan tetap di rindukan oleh guru, asalkan webinar benar-benar memenuhi kebutuhan guru. Guru yang berpartisipasi aktif dalam webinar komunitas belajar tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga merasa menjadi bagian dari kelompok yang saling mendukung. Hal ini memperkuat motivasi mereka untuk terus belajar.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Perubahan kebijakan yang menghapus kewajiban mengunggah sertifikat dalam PKG membawa dampak yang kompleks terhadap nasib webinar komunitas belajar. Bagi guru yang hanya memburu sertifikat, kebijakan ini mungkin mengurangi minat mereka untuk mengikuti webinar. Namun, bagi guru yang serius belajar, kebijakan ini memberikan peluang untuk fokus pada esensi pembelajaran. Untuk memastikan keberlanjutan webinar sebagai medium pengembangan profesional, diperlukan upaya kolaboratif dari penyelenggara, pemangku kebijakan, dan guru itu sendiri. Webinar harus dirancang untuk memenuhi kebutuhan nyata di lapangan, melibatkan peserta secara aktif, dan mendorong pembentukan komunitas belajar yang bermakna. Dengan demikian, webinar dapat terus menjadi sarana efektif dalam mendukung pengembangan kompetensi guru, tidak hanya sebagai formalitas administratif, tetapi sebagai ruang belajar yang penuh inspirasi dan berdampak nyata.